Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, Pertamina Targetkan 1.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Berbasis Energi Hijau
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) sudah membangun 6 Battery Charging Station dan mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station dengan 213 baterai yang tersebar di tujuh lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina.
"Kami akan aktif mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik. Ke depan, kami akan terus memperluas jaringan Battery Swapping Station di Indonesia," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dikutip Antara, Rabu 23 Februari.
Pertamina menargetkan pengembangan 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum berbasis energi hijau atau Green Energy Station (GES) yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya pada tahun ini.
Adapun kini perseroan telah memiliki 143 unit GES yang tersebar di berbagai daerah guna mendukung ekosistem kendaraan listrik.
Nicke menyampaikan bahwa pihaknya akan memanfaatkan hasil uji komersial untuk mendapatkan bisnis model terbaik terkait Battery Swapping Station.
Baca juga:
- Geopolitik Rusia Tidak Pengaruhi Pembangunan Kilang Minyak di Tuban, Kementerian ESDM: Progres Cukup Baik, Dalam Tahap Pembebasan Lahan
- RI dan Korsel Sepakat Pererat Kerja Sama Ekonomi, Mulai dari Mobil Listrik Sampai Ekspor UMKM
- Erick Thohir Bertemu Mendag Korsel, Bahas Baterai Kendaraan Listrik hingga Industri Konten Digital
Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga Pertamina menyediakan Battery Swapping Station yang bisa memberikan kemudahan kepada para pengendara karena cukup tukar baterai, kemudian langsung bisa melanjutkan perjalanan tanpa perlu menunggu baterai terisi penuh.
Dengan bisnis model seperti ini, lanjut Nicke, Indonesia juga berpeluang untuk mengembangkan baterai motor listrik standar nasional yang dapat membuat harga motor listrik bisa menjadi lebih murah.
"Pertamina terus bergerak mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi di bidang kendaraan listrik, bersama dengan Gojek, Indonesia Battery Corporation (IBC), Gesits, dan Electrum," ucap Nicke.