Satgas Sebut Klaster Perkebunan Membuat Jumlah Kasus COVID-19 Melonjak

SAMPIT - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengatakan terjadinya penularan COVID-19 klaster perkebunan membuat jumlah kasus warga terinfeksi virus tersebut di daerah setempat mengalami lonjakan.

"Tren kenaikan hari ini di perkebunan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Senin 21 Februari.

Jumlah kasus COVID-19 di daerah tersebut melonjak dengan ditemukan 71 kasus baru dengan penyebarannya didominasi di perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Minggu (20/2) sore, terdapat 71 kasus baru sehingga jumlah penderita COVID-19 di daerah tersebut saat ini menjadi 260 orang. Sebanyak enam orang dirawat di rumah sakit, sedangkan 254 orang menjalani isolasi mandiri di bawah pemantauan petugas kesehatan.

Sebanyak 71 kasus baru tersebut, semuanya menjalani isolasi mandiri karena bergejala ringan. Mereka tersebar di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang 14 orang, Baamang tujuh orang, Parenggean dua orang, dan Mentaya Hilir Utara 46 orang.

Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Timur itu, tidak merinci lokasi dan nama perkebunan yang banyak karyawan terpapar COVID-19 hingga memicu lonjakan kasus hari ini. Namun, berdasarkan data sebaran kasus, jumlah kasus baru terbanyak di Kecamatan Mentaya Hilir Utara 46 orang.

Saat ini terdapat sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Kecamatan ini digadang-gadang sebagai kawasan industri karena juga terdapat Pelabuhan Bagendang dan sejumlah pabrik.

"Kenaikan terbesar adalah hasil 'tracing' (pelacakan) yang dilakukan mandiri oleh pihak swasta yang bekerja sama dengan RS mitra kerjanya. Hasil 'tracing' dan 'tracking' dilakukan banyak pihak selain pemerintah, menjadi semangat gotong royong seluruh pihak dan atensi terhadap seluruh pihak untuk menangani situasi COVID-19," kata Multazam.

Ia mengharapkan peningkatan penularan COVID-19 menjadi perhatian seluruh masyarakat. Masyarakat diimbau meningkatkan penerapan protokol kesehatan agar tidak mudah tertular COVID-19 dan variannya.

Kegiatan usaha, katanya, harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan atau klaster COVID-19. Hal itu juga demi kelangsungan kegiatan usaha itu dengan melindungi semua orang yang bekerja di tempat tersebut.

"Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan karena penularan virus ini cukup cepat. Masyarakat tidak perlu panik namun jangan pula menganggap remeh. Makanya terapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menyampaikan pesan tentang pentingnya vaksinasi yang bermanfaat selain mengurangi risiko tertular COVID-19, juga mengurangi gejala dan kefatalan jika warga yang sudah divaksin terpapar virus tersebut.

Ia menjelaskan pemerintah daerah didukung kepolisian, TNI, dan pihak lainnya gencar melaksanakan vaksinasi dosis 1, dosis 2, dan penguat atau lanjutan agar warga tidak mudah tertular virus mematikan itu. Langkah ini juga untuk membentuk kekebalan kelompok dari penularan COVID-19.

Pemerintah daerah juga intensif vaksinasi dari rumah ke rumah, khususnya terhadap lansia yang capaiannya perlu ditingkatkan.

"Kita tetap menyisir. Data lansia di Disdukcapil memang cukup tinggi, seperti sasaran Kementerian Kesehatan. Tapi kita tidak berputus asa. Kalau ada lansia yang bisa divaksinasi maka akan kita datangi," demikian Umar Kaderi.