XL Axiata Catat Laba Bersih Meroket 246 Persen Menjadi Rp1,3 Triliun, CEO XL: Tertinggi Sejak 2013

JAKARTA - Setelah mengalami masa sulit pada 2020, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil meningkatkan performa perusahaan di sepanjang tahun 2021. Salah satunya dengan catatan laba meroket hingga 246 persen dari Rp317 miliar di 2020 menjadi Rp1,3 triliun.

"Meskipun kompetisi di industri tetap sangat ketat, dan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih sebagai dampak dari pandemi COVID-19, perseroan mampu menjaga performa keuangan," tutur Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangannya, Senin 21 Februari.

Dian mengungkapkan, catatan laba bersih itu sekaligus menjadi yang tertinggi diperoleh XL Axiata sejak 2013.

Menurut Dian, peningkatkan kinerja keuangan tidak lepas dari langkah perseroan dalam memperkuat jaringan. Sehingga, berdampak pada peningkatan customer experience dan digitalisasi, yang pada akhirnya ikut mendukung efisiensi bisnis serta peningkatan penjualan.

"Kami telah membelanjakan modal (capex) yang lebih besar pada tahun 2021 ini untuk meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik. Fokus kami bukan untuk merespon persaingan tarif layanan, tetapi lebih pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan kami," tambah Dian.

Sepanjang tahun 2021, capitalized capex XL Axiata mencapai Rp9,92 triliun, dan rencananya di tahun 2022 ini XL Axiata juga akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai relatif sama sekitar Rp9 triliiun.

Dian menambahkan, konsolidasi dalam industri akan positif untuk persaingan karena telah menciptakan struktur industri yang lebih seimbang. Ini berarti fokus para pelaku pasar mustinya lebih tertuju pada customer experience daripada memainkan tarif.

Karena itu, investasi XL Axiata pada jaringan serta digitalisasi menjadi strategi perseroan guna menyajikan customer experience terbaik.

Hingga akhir 2021, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 162.282 unit, dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204. Sementara itu, fiberisasi telah mencakup lebih dari 50% site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.

Terus meningkatnya kekuatan jaringan XL Axiata tersebut searah dengan tingkat penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan. Selama periode 12 bulan di 2021, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34% YoY ke 6.549 Petabyte. Hal ini juga selaras dengan kecepatan akses internet yang meningkat sebesar 20% sejak awal tahun.

Selain berhasil mencatatkan laba bersih yang tertinggi sejak 2013, perseroan juga mampu meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94 persen, yang tertinggi di industri. Pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp23,42 triliun, naik 5,4 persen.

Dian juga mengungkapkan, perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi dolar AS. Sebesar 70 persen dari pinjaman yang ada saat ini berbunga mengambang (floating) dan pembayarannya masih dapat dikelola hingga dua tahun ke depan.

Sesuai dengan visi untuk menjadi the no 1 Converged Operator in Indonesia, perseroan terus berupaya memperkenalkan layanan konvergensi sekaligus meningkatkan manfaatnya. Hasilnya, penetrasi layanan konvergensi ini telah mencapai 11 persen, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk ini.

"Akuisisi Linknet yang baru saja dilakukan akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi ini di masa mendatang," kata Dian menjelaskan.