Masyarakat Masih Mampu Beli Properti di Tengah Pandemi, BSD Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Raup Prapenjualan Rp7,7 Triliun
JAKARTA - Pandemi COVID-19 tidak mengurangi minat masyarakat untuk membeli properti. Terbukti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) atau BSD mencatat nilai prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp7,7 triliun pada tahun 2021.
Angka itu 10 persen lebih tinggi dari target Rp7 triliun yang ditetapkan sebelumnya. Nilai prapenjualan pengembang properti Grup Sinar Mas milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja tersebut juga setara dengan pertumbuhan 19 persen dari pencapaian tahun sebelumnya, yakni Rp6,5 triliun.
Direktur BSD Hermawan Wijaya menyampaikan, pencapaian itu merupakan pembuktian atas besarnya minat konsumen atas produk-produk properti yang ditawarkan perseroan. “Hal ini merupakan pencapaian tersendiri mengingat situasi pandemi yang masih membatasi gerak roda perekonomian,” ujar Hermawan dalam keterangan resmi, Senin, 14 Februari.
“Pencapaian kinerja prapenjualan ini menjadi modal bagi BSD untuk melanjutkan penciptaan nilai demi pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang,” ungkap Hermawan.
Hermawan merinci, segmen residensial menjadi kontributor terbesar prapenjualan dengan nilai transaksi mencapai Rp5,2 triliun, setara kontribusi 68 persen. Segmen ini terdiri dari produk rumah tapak BSD seperti Quantis Signature, The Blizfield, Kazumi dan Kiyomi - The Zora.
Selain itu, ada juga kontribusi dari area pengembangan residensial seperti Mozia, Greenwich, Vanya Park, Tabebuya, The Zora, Nava Park, Taman Banjar Wijaya, Grand Wisata, dan Kota Wisata.
“Dari area pengembangan yang ada, klaster baru yang diluncurkan atau dibuka pada kuartal keempat adalah The Blizfield dan Yuthica. Kawasan BSD City tercatat sebagai kontributor terbesar berdasarkan proyek dengan kontribusi 54 persen, disusul kemudian oleh Nava Park dengan 14 persen,” imbuh Hermawan.
Baca juga:
- Crazy Rich Rudy Salim yang Sering Disangka Keluarga Konglomerat Anthony Salim, Berinvestasi di Podcast Deddy Corbuzier
- Kebut Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC Siap Pasang Instalasi Rel
- BSD, Pengembang Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Raup Pendapatan Rp5,17 Triliun dan Laba Rp930,78 Miliar
Proyek lain; Zora berkontribusi 8 persen, Grand Wisata 8 persen, Kota Wisata 6 persen dan Legenda Wisata dan Grand City Balikpapan masingmasing berkontribusi 2 persen.
“Selain ditopang oleh cadangan lahan yang luas untuk pengembangan proyek yang berkelanjutan. Program promosi nasional “Wish for Home” yang menawarkan berbagai keuntungan menarik dan yang diperkuat dengan program pemerintah berupa subsidi PPN untuk setiap pembelian unit properti siap huni, membuat konsumen semakin yakin untuk membeli unit properti yang ditawarkan baik untuk ditempati maupun sebagai pilihan investasi yang menguntungkan,” papar Hermawan.
Catatan bagus segmen residensial atau hunian juga diikuti oleh segmen komersial yang diwakili oleh segmen kavling tanah komersial, strata title (apartemen) dan ruko turut membukukan kinerja positif. Segmen komersial berkontribusi sebesar Rp2,1 triliun, setara kontribusi 28 persen terhadap total prapenjualan sepanjang 2021.
Angka tersebut bersumber dari kavling komersial sebesar Rp677 miliar yang sebagian besar dijual di BSD City, strata title (apartemen/kondominium) Rp561 miliar dan ruko Rp916 miliar. Sedangkan unit pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar didukung oleh The Elements di Jakarta, Southgate di area TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, Klaska Residence di Surabaya dan di unit apartemen di BSD City.
Di sisi lain, segmen ruko sebagian besar disumbang oleh TabeSpots, Virginia Arcade, West Park, Capital Cove dan Northridge Business Center di BSD City. Ditambah penjualan kavling tanah dari perusahaan patungan yang tumbuh 83 persen menjadi Rp332 miliar, berkontribusi positif 4 persen terhadap prapenjualan BSDE sepanjang 2021.
Angka penjualan tersebut bersumber dari penjualan kepada perusahaan patungan antara lain PT BSD Diamond Development (ZORA), PT Sinar Mitbana Mas dan PT Sinar Mitbana Mas Intermoda dengan ekuitas setara kepemilikan BSDE sebesar masing-masing 40 persen.