Pelacak Keberadaan Jet Pribadi Elon Musk Akan Hapus Akunnya Jika Diberi Mobil Tesla Baru

JAKARTA - Jack Sweeney, seorang remaja berusia 19 tahun yang mampu melacak pergerakan jet pribadi Elon Musk mengatakan, bahwa mungkin berhenti melakukan pelacakan terhadap CEO Tesla itu jika ia mendapat mobil Tesla baru dari orang paling kaya di dunia itu.

Jack Sweeney, secara teratur menyiarkan penerbangan Musk dari akun Twitter @ElonJet. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara pada Sabtu, 12 Februari bahwa ia akan mempertimbangkan untuk menutup akun tersebut dengan imbalan 50.000 (Rp 716 juta) atau sebuah mobil tesla.

"Saya baru memulainya sebagai hobi, dan saya tidak ingin melepaskan hobi untuk sesuatu yang tidak benar-benar akan mengubah hidup saya," kata Sweeney kepada penyiar CNN, Michael Smerconish.

“Saya tidak punya mobil sekarang, dan akan sangat menyenangkan memiliki mobil. Dan [Tesla] akan menjadi mobil yang sangat keren,” ungkapnya seperti dikutip CNN.

Remaja itu sebelumnya mengungkapkan bahwa Musk telah mengiriminya pesan pribadi di Twitter yang memintanya untuk menghapus akun itu karena itu adalah "risiko keamanan", dengan mengatakan: "Saya tidak suka gagasan ditembak oleh orang gila."

Sweeney mengatakan bos Tesla dan SpaceX, yang merupakan orang terkaya di dunia menurut Bloomberg dengan kekayaan bersih  224 miliar dolar AS, menawarinya 5.000 dolar AS untuk berhenti melacak pergerakan jetnya. Namun tawaran yang kecil itu ia tolak.

"Ada beberapa manfaat [klaim Mr Musk], tapi saya tidak tahu apakah dia benar-benar jujur ​​bahwa itu semua keamanan," kata Mr Sweeney pada Sabtu lalu. "Mungkin dia hanya tidak ingin terlihat."

The Independent telah meminta Tesla dan SpaceX untuk memberikan komentar. Namun belum ada tanggapan sejauh ini.

Seperti kebanyakan pesawat, pergerakan jet Gulfstream pribadi Musk tersedia untuk umum dari database pelacakan penerbangan seperti OpenSky, meskipun Musk telah meminta beberapa penyedia data menyembunyikan jetnya dari penggunanya.

Sweeney juga melacak jet pribadi yang digunakan oleh kepala eksekutif Amazon Jeff Bezos, kepala Facebook Mark Zuckerberg, pendiri Microsoft Bill Gates, dan mantan presiden Donald Trump.

Namun, @ElonJet telah menerima tentangan sengit dari banyak penggemar Musk, beberapa di antaranya memiliki sejarah mengeroyok dan melecehkan para pengkritiknya di Twitter.

"Akun ini berhak memposting keberadaan jet," kata Sweeney melalui akun Twitter-nya bulan lalu. “Data ADS-B bersifat publik, setiap pesawat di dunia wajib memiliki transponder, bahkan [Air Force One, jet kepresidenan AS].”

Namun ia juga mendapat serangan dari pendukung Elon Musk di twitter. “Apa yang Anda lakukan adalah menempatkan Elon dalam bahaya. Anda harus menurunkan ini, ” ungkap salah satu pendukung Musk.   Yang lain berkata: "Ini bukan masalah legalitas, ini masalah kesopanan."

Sweeney saat ini sedang belajar IT di University of Central Florida dengan harapan bekerja di perangkat lunak penerbangan. Tak heran jika ia mampu memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan semua itu.