Masyarakat RI Makin Doyan Belanja, Transaksi Kartu Kredit Cs Tembus Rp711 Triliun Sebulan
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa terjadi lonjakan yang signifikan pada transaksi keuangan melalui ATM, kartu kredit, dan debit pada sepanjang Januari 2022.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa ada pertumbuhan transaksi sebesar 14,39 persen secara year-on-year (y-o-y) di bulan lalu pada tiga saluran tersebut.
“Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp711,2 triliun,” ujarnya secara daring usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis, 10 Februari.
Tidak hanya itu, bank sentral juga mencatat nilai transaksi uang elektronik tumbuh 66,65 persen persen y-o-y mencapai Rp34,6 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 62,82 persen menjadi Rp4.314,3 triliun.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya ekspektasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking,” tuturnya.
Baca juga:
- Alhamdulillah, OJK Setujui Adiwarman Karim dan Tuan Guru Bajang jadi Komisaris BSI
- Dikaitkan dengan Investasi Ilegal Binomo, BRI: Tidak Ada Ikatan Kerja Sama, Nasabah Harap Hati-Hati
- Siapa Adiwarman Karim, Komisaris Utama BSI yang Pernah Punya Hobi Hura-Hura dan Berdisko di Masa Muda namun Kini jadi Ustaz
Perry melanjutkan, transaksi QRIS terus meningkat sejalan dengan akseptasi masyarakat, baik nominal maupun volume, masing-masing meningkat sebesar 290 persen dan 326 persen.
“Bank Indonesia akan melanjutkan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi serta ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien,” katanya.
Sementara di sisi tunai, uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Januari 2022 meningkat 10,21 persen mencapai Rp885,2 triliun.
“Bank Indonesia akan melanjutkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 untuk memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI dan memperkuat edukasi rupiah,” tutup Perry.