Sistem Bubble MotoGP Mandalika Berjalan Ketat, Pebalap Hanya Berada di Hotel, Sirkuit dan Tempat Olahraga
JAKARTA - Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menegaskan bahwa sistem gelembung atau "bubble" MotoGP Mandalika, yang diterapkan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, telah berjalan ketat.
Sistem "bubble" membatasi ruang gerak para pebalap dengan hanya memperbolehkan mereka untuk berada di hotel, sirkuit dan tempat olahraga.
Sementara, beberapa pebalap MotoGP yang telah tiba di Mandalika untuk tes pramusim terlihat melakukan aktivitas di luar tempat-tempat yang ditentukan dalam sistem "bubble" tersebut.
Terkait hal itu, Abdulbar mengatakan bahwa mereka yang beraktivitas di luar "bubble" berada dalam pengawasan ketat.
"Jadi kalau yang dilihat kemarin itu mereka sudah ada yang mengawasi... Mereka hanya boleh exercise, hotel dan di sirkuit, dan kalau ada yang berinteraksi itu dengan pengawasan kita," kata Abdulbar di Jakarta, Rabu.
"Jadi ada dari panitia yang mengawasi, dan kita strict sekali," ujarnya menambahkan.
Salah seorang pebalap asal Prancis Fabio Quartararo, tertangkap kamera tengah mengunjungi konter telepon selular (HP) di Kuta Mandalika Lombok Tengah, Selasa, 8 Februari.
Sementara, pebalap tim Aprilia Alex Espargaro dari unggahan Instagram-nya tampak berkeliling Mandalika dengan menggunakan sepeda.
Abdulbar menjelaskan bahwa penyelenggara dari awal telah berkoordinasi dengan satgas COVID-19, Kementerian Kesehatan dan juga BNPB untuk akhirnya menetapkan sistem "bubble."
Para pebalap datang dari Malaysia -- setelah melakukan tes pramusim di Sepang -- dengan dua pesawat shuttle mendarat di Lombok.
Baca juga:
- Marc Marquez Bikin Ukhti-ukhti Lombok Jatuh Hati, Jorge Martin Unjuk Pose Seksi 'Six Pack' Pegang Kelapa Muda
- Musim Ini, F1 Hapus Seremoni Berlutut Jelang Balapan
- Tes Pramusim di Sepang Bekal Penting Espargaro Hadapi Musim 2022 dengan Cara Berbeda
- IMI Siapkan Dua Kapal Pesiar untuk Sukseskan MotoGP Mandalika 2022
"Kami juga berusaha untuk memperkuat sistem bubble ini dengan didampingi untuk setiap perjalanan kru dan pebalap yang berjumlah 526," ujar Abdulbar.
"Termasuk kemarin arahan dari Marsekal Hadi Tjahjanto selaku ketua panitia bahwa setiap perjalanan pebalap ke mana pun itu didampingi dengan satu personel dari BNBP dan panitia."
Abdulbar juga mengatakan bahwa tes PCR telah dilakukan dengan hasil secara keseluruhan negatif.
"Jadi kami berawal dari negatif... terakhir pada saat WSBK kami juga berhasil untuk tidak menjadi cluster baru, semoga di preseason test dan di MotoGP nanti kami bisa melakukan standar yang sama sehingga tidak ada kasus baru lagi," kata Abdulbar.