Ditodong Realisasi Investasi Rp1.200 Triliun di 2022, Bahlil Berkomitmen Bidik Rp250 Triliun pada Ajang G20

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berkomitmen untuk membidik investasi senilai Rp250 triliun dari forum Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20.

"Angka kasar bukan angka pasti, dalam target kami minimal Rp200 triliun sampai Rp250 triliun bisa jadi target. Tapi detail angka akan menyusul, kita lagi susun," katanya dalam acara Inagurasi TIIWG G20 secara virtual, Selasa, 8 Februari.

Bahlil menjelaskan bahwa angka ini merupakan target investasi yang masuk guna mendukung misi hilirisasi yang digenjot pemerintah. Ia pun mengkhususkan dana investasi yang didapatkannya untuk disalurkan menunjukan kegiatan hilirisasi berbagai bahan baku.

"Yang kita dorong sektor hilirisasi, selain pariwisata, perkebunan yang saya rasa sudah berjalan. Sektor apa? Batu bara untuk menuju pada DME (Dimetil Eter) dan Metanol, Nikel ke baterai, copper harus ada sampai dengan minimal 70 persen nilai tambahnya," kata Bahlil.

Menurut Bahlil, target yang dikejar dalam forum tersebut akan menunjang target investasi pada 2022 sebesar Rp1.200 triliun. Sebelumnya, Indonesia berhasil merealisasikan investasi sebesar Rp900 triliun di 2021.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa pihak yang mendorong investasi yang ramah lingkungan dan berkeadilan serta tidak hanya berfokus pada nominal saja. Artinya, kata Bahlil, ada kepentingan lain yang perlu diperhatikan. Sehingga mampu memberdayakan pengusaha daerah dan UMKM.

"Ini yang akan menjadi fokus kita, agar kemudian dunia terutama Eropa itu tahu tentang konsep besar dari investasi dari hulu ke hilir. Hilirisasi yang terjadi di Indonesia," ucapnya.