Gelap, Penuh Bebatuan dan Minim Oksigen, Begini Jika Astronot Hidup di Bulan

JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) belum lama ini merilis gambar yang cukup menakutkan, di mana astronot terlihat tengah berada di ruangan yang gelap dan banyak bebatuan.

Namun sebenarnya, para astronot ini tengah melakukan beberapa pelatihan yang unik untuk misi ke Bulan. Gambar tersebut menurut laporan, diambil dari dalam kolam air raksasa di Neutral Buoyancy Laboratory (NBL) NASA di Johnson Space Center di Houston, Texas, AS.

Dalam cahaya keruh terlihat dua sosok di permukaan yang mirip dengan Bulan. NBL mencakup kolam berisi air dengan panjang 62 meter (202 kaki), lebar 31 meter (102 kaki), dan kedalaman 12 meter (40 kaki) yang dapat menampung hingga 6,2 juta galon air.

Kolam air ini dirancang untuk meniru kondisi yang akan dialami astronot selama misi kru pertama ke kutub selatan Bulan sebagai bagian dari misi Artemis yang akan datang.

Dengan menggunakan kolam air, cara ini dapat membantu astronot merasakan kondisi gravitasi di Bulan, sementara pencahayaan yang unik mereplikasi kondisi redup di kutub selatan karena sinar matahari hanya muncul beberapa derajat di atas cakrawala.

“Matikan lampunya, kami sedang mensimulasikan moonwalk!. Penyelam di Neutral Buoyancy Laboratory NASA mematikan lampu untuk mensimulasikan apa yang mungkin dialami astronot Artemis di kutub selatan Bulan, bayangan panjang dan gelap," tweet @NASA_Johnson.

Di samping itu mengutip Digital Trends, Selasa, 8 Februari, untuk benar-benar menyerupai Bulan, NASA memasang tirai hitam di dinding kolam untuk meminimalkan pantulan, dan menggunakan lampu sinematik bawah air yang kuat. Hal ini guna mendapatkan kondisi tepat sebelum pelatihan mendatang untuk astronot.

Sambil membiasakan diri dengan kondisi pencahayaan unik di dalam kolam sedalam 12 meter, para astronot akan melakukan tugas-tugas seperti mengumpulkan sampel regolit Bulan menggunakan alat yang berbeda, memeriksa pendarat Bulan, dan, tentu saja, menanam bendera Amerika.

Sebagai informasi, NASA sangat tertarik dengan kutub selatan Bulan karena mengandung es air, sumber daya yang diharapkan memainkan peran penting dalam misi awak masa depan yang menjelajahi luar angkasa.

“Kami tahu wilayah kutub selatan mengandung es dan mungkin kaya akan sumber daya lain berdasarkan pengamatan kami dari orbit, tetapi, jika tidak, ini adalah dunia yang sama sekali belum dijelajahi,” kata Steven Clarke dari NASA.

NASA diketahui juga bertujuan untuk menempatkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama ke permukaan Bulan dalam misi Artemis III, yang saat ini dijadwalkan pada 2025.

Sebelum itu terjadj, misi Artemis I tanpa awak, yang diluncurkan tahun ini, akan melakukan terbang keliling Bulan untuk menguji perangkat keras, Artemis II juga akan mengambil rute yang sama dengan membawa kru di dalamnya.