Iran dan AS Bicarakan Nuklir Tekan Harga Minyak Dunia

JAKARTA - Harga minyak dunia terpantau turun tipis pada penutupan perdagangan Senin (Selasa 8 Februari pagi WIB). Penurunan ini terjadi di tengah samar kemajuan dalam pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, yang dapat mengarah pada penghapusan sanksi AS terhadap penjualan minyak Iran.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret tergelincir 58 sen atau 0,6 persen menjadi 92,69 dolar AS per barel setelah mencapai level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir atau sejak Oktober 2014.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April jatuh 99 sen atau 1,1 persen menjadi 91,32 dolar AS per barel.

Dilansir dari Antara, harga minyak dunia reli selama tujuh pekan berturut-turut di tengah kekhawatiran akan pasokan yang dipicu oleh cuaca dingin AS dan gejolak politik antara produsen-produsen utama di dunia.

Apabila sanksi AS dicabut, Iran dapat dengan cepat mengekspor jutaan barel minyak mentah dan membantu menurunkan harga minyak dunia.

Akhir pekan lalu, Jumat, 4 Februari. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden meringankan sanksi atas Iran untuk memungkinkan proyek-proyek kerja sama nuklir internasional.

Meskipun keringanan sanksi berdampak terbatas pada ekonomi Iran yang tengah kesulitan saat ini, pasar memandang langkah tersebut sebagai sinyal kedua pihak untuk mencapai kesepakatan. Bahkan, dikabarkan, kedua pihak dari AS dan Iran akan bertemu hari ini di ibu kota Austria.

"Selain perasaan senang yang datang dari negosiasi, Pemerintahan Biden merasakan tekanan untuk menurunkan inflasi. Dan, cara tercepat untuk melakukannya adalah dengan menurunkan harga energi," ujar Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.

Analis sebelumnya memperkirakan harga minyak dunia yang telah menanjak 20 persen sejak awal tahun ini kemungkinan akan melampaui 100 dolar AS per barel karena tingginya permintaan global.