WHO Sebut COVID-19 Ganggu Layanan Kesehatan di Lebih dari 90 Persen Negara Dunia
![WHO Sebut COVID-19 Ganggu Layanan Kesehatan di Lebih dari 90 Persen Negara Dunia](https://imgsrv2.voi.id/jRh6rOEV_I0M73rGOJHhQnox6uXrgdgiOHkzrL58Tew/auto/1280/853/sm/1/bG9jYWw6Ly8vcHVibGlzaGVycy8xMzIzNDUvMjAyMjAyMDgwNjUzLW1haW4uY3JvcHBlZF8xNjQ0Mjc4MDA4LmpwZw.jpg)
JAKARTA - Gangguan dalam layanan kesehatan dasar seperti program vaksinasi dan pengobatan penyakit seperti AIDS dilaporkan terjadi di 92 persen dari 129 negara, menurut survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang dampak pandemi COVID-19, Senin.
Survei, yang dilakukan pada November-Desember 2021, menunjukkan layanan 'berdampak parah' dengan 'sedikit atau tidak ada peningkatan' dari survei sebelumnya pada awal 2021, kata WHO dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada wartawan.
"Hasil survei ini menyoroti pentingnya tindakan segera untuk mengatasi tantangan utama sistem kesehatan, memulihkan layanan dan mengurangi dampak pandemi COVID-19," kata WHO mengutip Reuters 8 Februari.
Perawatan darurat, yang mencakup layanan ambulans dan instalasi gawat darurat, sebenarnya memburuk dengan 36 persen negara melaporkan gangguan dibandingkan 29 persen pada awal 2021 dan 21 persen pada survei pertama pada 2020.
Operasi elektif seperti penggantian pinggul dan lutut terganggu di 59 persen negara, serta kesenjangan untuk perawatan rehabilitatif dan paliatif dilaporkan di sekitar setengahnya.
Untuk diketahui, waktu survei bertepatan dengan lonjakan kasus COVID-19 di banyak negara pada akhir tahun 2021 karena varian Omicron yang sangat menular, menambah beban tambahan di rumah sakit.
Baca juga:
- China Ajari AS untuk Pecahkan Masalah Rudal dan Nuklir Korea Utara, Dubes Zhang Jun: Mereka Harus Fleksibel
- Serukan Boikot, Muslim Uighur di Turki: Olimpiade Ini Bukan di Atas Salju, Tapi di Atas Darah
- Diserbu Pasukan Khusus AS: Pemimpin ISIS Quraishi Bunuh Diri, Empat Wanita dan Enam Anak-anak Tewas
- Superyacht Orang Terkaya di Dunia Jeff Bezos Mau Lewat, Jembatan Bersejarah Rotterdam Bakal Dibongkar
Pernyataan WHO mengaitkan skala gangguan dengan "masalah sistem kesehatan yang sudah ada sebelumnya" serta penurunan permintaan perawatan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.