Jebolan SMK Penyumbang Tertinggi Pengangguran di Jabar, Ridwan Kamil Minta Sekolah Beradaptasi, Jangan Kaku

JABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta semua sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk beradaptasi dengan kebutuhan sektor industri agar tidak lagi menjadi penyumbang pengangguran.

"SMK itu jangan kaku, seharusnya industri bergerak ke mana kita harus ikuti," kata Ridwan Kamil saat meresmikan Ruang Praktek Siswa (RPS) Agribisnis Perikanan SMKN 1 Mundu di Cirebon, Antara, Jumat, 4 Februari.

Menurutnya lulusan SMK saat ini menjadi penyumbang pengangguran tertinggi di Jawa Barat. Untuk itu perlu ada adaptasi dengan kebutuhan industri yang sedang berkembang.

Ridwan Kamil tidak menafikan pertumbuhan industri di Indonesia saat ini terus menunjukkan kemajuan.

Ketrampilan di SMK harus diperbaharui, agar apa yang industri butuh kan bisa dicukupi oleh sumber daya manusia (SDM).

Apalagi kata Ridwan Kamil, di kawasan segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, dan Kertajati) akan berdiri 13 kawasan industri yang bisa membuka lapangan kerja sebanyak 4 juta, untuk itu perlu ada persiapan SDM yang mumpuni.

"Akan hadir 4 juta lapangan pekerjaan di kawasan Rebana dengan 13 kota industrinya (untuk itu perlu ada persiapan SDM)," tuturnya.

Ridwan Kami juga mengapresiasi langkah SMKN 1 Mundu, Kabupaten Cirebon, yang sudah mempersiapkan SDM dengan mendirikan Ruang Praktek Siswa (RPS) Agribisnis Perikanan, dan diharapkan bisa meningkatkan ketrampilan lulusannya.

RPS tersebut kata Ridwan Kamil berisi ilmu serta teknologi terkait kelautan, dan ini merupakan persiapan dari Cirebon untuk menyambut ekonomi maritim. Karena di kawasan Rebana juga berbasis kemaritiman.

"Sehingga di SMKN 1 Mundu Cirebon ini dipersiapkan kebutuhan di masa depan. Mulai tentang ilmu pangan, manajemen bisnis, teknologinya semuanya kumpul di SMK ini. Dan kami akan perbanyak di SMK lainnya guna melengkapi SDM yang siap bersaing," katanya.