5 Fakta Tentang Tanaman Tapak Dara, Menurut Studi Berpotensi Mengobati Kanker
JAKARTA – Tapak dara dengan nama ilmiah Catharanthus roseus Don berdasarkan sejumlah hasil studi para ilmuwan menemukan bahwa bunga berkelopak lima ini mengandung alkaloid yang diindikasikan mengobati kanker jenis tertentu.
Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, berikut fakta-fakta berkaitan dengan tanaman bunga tapak dara.
1. Asal dan makna bunga tapak dara
Catharanthus roseus masuk dalam genus Vinca, tanaman tapak dara dikenal juga dengan bunga periwinkle. Periwinkle dari bahasa Latin pervincire yang berarti mengikat atau melilitkan. Ini masuk akal karena berkaitan dengan karakter tanaman cantik ini, yaitu tumbuh perdu. Beberapa komunitas menganggap tanaman tapak dara sebagai simbol awal baru atau persahabatan.
Dilansir Petal Republic, Jumat, 4 Februari, ada berbagai varietas bunga tapak dara. Paling populer antara lain Madagascar Periwinkle, Pink Periwinkle, dan Rose Periwinkle.
2. Karakteristik bunga tapak dara
Tapak dara memiliki lima kelopak, ukurannya kecil, dan menyatu di pusat tabung berbentuk bintang. Kelopaknya berwarna-warni, tergantung varietasnya. Untuk Madagascar Periwinkle, bisa berwarna ungu, merah muda, putih, kemerahan dan bagian tengahnya berwarna merah lebih gelap. Uniknya, bentuknya yang mungil tetapi tidak beraroma sama sekali.
3. Sejarah dan asal-usul
Bunga tapak dara, pertama kali ditemukan di Madagaskar. Bunga ini tumbuh alami di daerah sekitar Eropa. Mereka juga tumbuh di Afrika utara dan bagian selatan Asia. Saat ini, tanaman tapak dari tumbuh secara alami di seluruh dunia.
4. Tanaman tapak dara dipakai sebagai obat
Dalam studi terbaru, banyak peneliti membuktikan kandungan alkaloid dalam bunga tapak dara. Kandungan tersebut berpotensi bisa mengobati penyakit kanker. Di Mesopotamia sejak 2600 SM, tanaman ini diambil akarnya dan dipakai dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan termasuk herbal dalam Ayurveda.
Baca juga:
5. Perawatan dan musim berbunga
Telah dijelaskan di atas bahwa bunga tapak dara bisa tumbuh di seluruh dunia secara alami. Itu berarti bahwa tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi. Perawatan jika dipakai sebagai tanaman hias pun tak sulit. Kesederhanaan struktur bunga dan daun juga merepresentasikan sederhananya perawatan.
Bunga tapak dara mekar pada musim semi dan musim panas yang lebih hangat. Di Indonesia, akan berbunga pada suhu rata-rata 60 persen hawa panas dan 40 persen hawa dingin atau pada awal musim kemarau dan akhir musim hujan.