Demam Berdarah Serang 13 Kecamatan di Lebak Banten, 90 Orang Terpapar dan 4 Diantaranya Meninggal Dunia
LEBAK - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang 13 kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. per Kamis hari ini tercatat 90 orang terkena DBD dan empat diantaranya meninggal dunia.
Kepala Seksi Pemberantasan Pencegahan Penyakit Menular (P3M) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Rohmat mengatakan, warga yang terserang positif DBD tersebar di Rangkasbitung 39 kasus, Cibadak 15 kasus, Kalanganyar sembilan kasus, Cibeber lima kasus dan Cimarga lima kasus.
Wilayah lainnya Kecamatan Curugbitung empat kasus, Maja tiga kasus, Sajira tiga kasus, Warunggunung dua kasus, Cileles dua kasus, Cipanas satu kasus, Cikulur satu kasus dan Sobang satu kasus.
"Kita hingga kini terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan agar tidak menimbulkan banyak bkorban jiwa bagi penderita DBD," katanya di Lebak, Antara, Kamis, 3 Februari.
Menurut dia, penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD salah satu caranya adalah dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) juga pemberian abatesasi untuk membunuh jentik-jentik nyamuk DBD.
Baca juga:
- Kasus Pencemaran Selat Bali karena Sampah Bungkus Rapid Antigen Bakal Diproses Hukum
- Pimpinan DPR Muhaimin Iskandar Beberkan Klaster Baru Muncul di Komisi X, 7 Orang Terpapar COVID-19
- Komisi X DPR: Selama PPKM Masih di Level I dan II, PTM Tetap Bisa Dilakukan
- Meski Keinginan Tak Dikabulkan Sepenuhnya, DKI Ikuti Keputusan Pemerintah Pusat Gelar PTM 50 Persen
'Mari warga kita lakukan gerakan PSN dan 3M dilingkungan masing-masing agar terbebas dari DBD, " kata Rohmat.
Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan saat ini populasi nyamuk DBD berkembang biak sehubungan curah hujan meningkat, sehingga masyarakat berperan aktif untuk mengoptimalkan budaya gotong royong dengan melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan.
"Kami di sini setiap akhir pekan bergotong royong untuk mencegah berkembang biaknya populasi nyamuk aedes aegefty, " kata Wawi (40) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.