Sudah Tembus 6.700, IHSG Hari Ini Masih Akan Menguat
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu, 2 Februari, pada posisi hijau. IHSG naik 1,15 persen atau 76,501 poin ke level 6.707,65.
Pada posisi ini, IHSG mulai berbalik arah setelah sempat terjerembab hingga level 6.568,17 pada perdagangan Selasa, 25 Januari. Sejak saat itu, IHSG secara perlahan mulai naik hingga menutup perdagangan 31 Januari ke level 6.631,15.
Sepanjang Rabu, IHSG langsung tancap gas sejak membuka perdagangan. Bahkan IHSG sempat menyentuh level tertinggi secara harian pada angka 6.716,59.
Penguatan IHSG didorong oleh aksi beli investor asing dengan catatan net buy Rp327,04 miliar. Saham-saham penggerak IHSG di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Baca juga:
- Mau Rights Issue Jumbo Rp11 Triliun, Ini Penjelasan Manajemen BNI
- Meroket 30 Persen! Anak Usaha Japfa Comfeed Milik Konglomerat Handojo Santosa Berhasil Ekspor Produk Perikanan Rp524 Miliar di 2021
- Allo Bank Semringah! Dapat Suntikan Modal Rp4,8 Triliun dari Konglomerat Chairul Tanjung, Anthony Salim, Bukalapak, Hingga Grab
Lalu, bagaimana IHSG untuk perdagangan hari ini (Kamis, 3 Februari)?
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 6.502 - 6.711. Menurut William, pergerakkan IHSG terlihat sedang mengalami kenaikan jangka pendek, sedangkan potensi penguatan masih terlihat dalam pola gerak IHSG dan berpotensi menggeser rentang konsolidasi wajarnya ke arah yang lebih baik.
"Jika IHSG mampu dipertahankan diatas ressistance level terdekat maka peluang IHSG untuk kembali meraih rekor tertinggi sepanjang masanya semakin terbuka lebar," tutur William dalam risetnya, Rabu, 2 Februari.
William menambahkan, kenaikan IHSG akan ditopang oleh capital inflow yang masih tercatat secara year to date menunjukkan bahwa minat investor asing masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia.
Melihat potensi IHSG, William pun merekomendasikan beberapa saham. Di antaranya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sementara itu, Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe juga memproyeksikan penguatan IHSG dengan level ressistance 6.800. Adapun saham piihan Kiswoyo antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), BBCA, ASII, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).