Wanita Ini Alami Pelecehan Seksual di Metaverse Facebook, Edan!
JAKARTA - Wanita asal Inggris bernama Nina Jane Patel mendapat perlakuan tidak senonoh dari tiga karakter pria yang ditemuinya di Metaverse Facebook. Dia menjelaskan, kejadian itu hanya beberapa detik setelah dirinya memasuki dunia virtual tersebut.
Dilansir dari Daily Mail, Senin, 31 Januari, Nina melihat dan mendengar secara langsung melalui VR headset-nya saat karakter dirinya diperlakukan tidak pantas oleh sekelompok pria. Dia mengatakan bahwa avatarnya diraba-raba secara agresif oleh tiga orang pria.
Ibu empat anak tersebut mengaku dilecehkan di Metaverse Facebook belum lama ini. Dirinya berkata bahwa ketika baru memasuki lobi, ruang maya yang berfungsi sebagai titik masuk, dia langsung dikejar-kejar oleh tiga karakter pria dalam waktu kurang dari satu menit.
Meski tidak benar-benar merasakan setuhan, Nina disebut menderita depresi semenjak pelecehan seksual itu terjadi. Korban kini merasa takut akan keselamatan anak gadisnya dan wanita-wanita lain di dunia virtual tersebut. Hal itu karena Metaverse dikatakan tanpa hukum, artinya semua orang bebas melakukan apa saja.
Baca juga:
"Saya memasuki Metaverse sebagai avatar yang tampak seperti saya. Dalam 60 detik, 3 avatar laki-laki yang semunya bersuara laki-laki, datang ke arah saya dan menyentuh saya dengan tidak pantas," ungkap wanita 43 tahun tersebut.
Nina mengaku jika para pelaku mengambil screenshot saat ketiganya meraba-raba avatar miliknya. Dia juga mengungkapkan, kalau pelaku mengatakan hal-hal yang tidak pantas ketika pelecehan tersebut terjadi.
“Sebelum saya tahu apa yang terjadi,mereka mengambil screenshot saat mereka menyentuh avatar saya, baik tubuh bagian atas maupun bawah saya. Saat melakukan itu, mereka mengatakan hal-hal seperti, ‘Jangan berpura-pura tidak menyukainya,’” lanjut dia.
Pengalaman korban ini dinilai bakal memicu kekhawatiran bahwa Metaverse, yang diprediksi para ahli bakal bernilai hingga 67,1 miliar dollar AS per tahun pada tahun 2024, akan jadi tempat bersarang para predator seks dan pedofil.