Relawan Ambulans Curi 8 Tabung Oksigen di RSUD Depok
DEPOK – Unit Reskrim Polsek Bojongsari berhasil menangkap pelaku pencurian delapan tabung oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah Depok (RSUD) Depok.
Kanit Reskrim Polsek Bojongsari Iptu Bowo mengatakan pencurian tabung oksigen yang dilakukan pelaku bermotif karena faktor kebutuhan hidup. Bowo juga mengatakan, pelaku berinisial CAN (23), merupakan relawan ambulans.
Menurut pengakuan CAN, lanjut Bowo, dia melakukan pencurian karena butuh biaya kuliah dan kebutuhan hidup sehari-hari.
"Pelaku kuliah di salah satu Universitas Swasta di Jakarta, ambil jurusan Teknik Industrial. Ternyata dari menjadi relawan sopir ambulans tidak menutupi segala kebutuhan biaya hidup pelaku salah satunya buat bayar kuliah. Tidak terbayar," terang Bowo, Jumat 28 Januari.
Pelaku, lanjut Bowo, saat beraksi ditemani seorang temannya. Tabung yang dicuri posisinya ada di dalam gudang penyimpanan tabung oksigen di RSUD Kota Depok.
"Gudang tempat menyimpan tabung dalam tidak keadaan terkunci sehingga ada kesempatan pelaku bersama kedua temannya membawa troli ke depan rumah sakit. Diangkut dengan mobil ambulans tempatnya bekerja supaya tidak mencurigakan," ungkapnya.
Baca juga:
Kebetulan pada saat kejadian, tidak ada petugas jaga di depan, sehingga pelaku leluasa keluar masuk rumah sakit dengan membawa tabung gas.
"Sebanyak delapan tabung, dua tabung oksigen ukuran 1 kibik dan enam tabung ukuran 6 kibik dengan total kerugian mencapai Rp32 juta," tuturnya.
Bowo menambahkan, pelaku tertangkap setelah anggota mendapatkan rekaman CCTV yang terpasang di rumah sakit.
"Setelah didalami, keberadaan pelaku diketahui ada di rumah orangtuanya, daerah Kebon Duren, Kali Mulya, Kecamatan Cilodong. Ditangkap pada Kamis (27 Januari) dini hari saat saat sedang istirahat," terang Bowo.
Berdasarkan pengakuan CAN, tabung gas hasil curiannya belum dijual.
"Tabung gas masih belum dijual. Rencana mau dijual dan keuntungan digunakan buat menambah biaya hidup sehari-hari termasuk buat meneruskan kuliah yang sempat cuti karena tidak mampu bayar kuliah. Jadi relawan sopir ambulans sedikit (gajinya)," beber Bowo.
Terpisah, Direktur RSUD Depok, dr Devi Mayori membenarkan kejadian tersebut. Kata Devi, untuk mencegah kasus serupa, pihaknya akan melakukan pengawasan yang ketat.
“Tentu kami akan mengevaluasi kembali kenapa masalah ini terjadi dan pengawasan akan ditingkatkan lagi,” ujar Devi kepada wartawan.