Micron Tutup Operasi di China, 150 Insinyur Diminta Pindah ke AS
JAKARTA - Pembuat chip memori Micron Technology akan menutup operasi perancangan chip DRAM di Shanghai pada akhir tahun ini. Kepastian penutupan itu dilaporkan oleh, South China Morning Post pada Rabu, 26 Januari.
Micron, sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Namun muncul informasi dari SCMP jika mereka akan meminta sekitar 150 insinyur asal China di pabrik tersebut untuk pindah ke Amerika Serikat atau India.
Baca juga:
- Bursa Kripto Binance Jadi Sponsor Utama Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA)
- Modal Rig Mining Kecil, Penambang Bitcoin Individu Ini Mendapat Jackpot Senilai 215.000 Dolar AS dalam BTC
- Market Kripto Longsor, Whale Ethereum Borong ETH Ketika Harganya Anjlok
- AS Prediksi Kekurangan Chip Global Akan Berlangsung Hingga Kuartal Kedua Tahun Ini
Produksi Semikonduktor selama ini telah menjadi sumber ketegangan AS-China. Di mana saat ini Amerika Serikat telah berupaya untuk menggeser keseimbangan kembali ke Barat dan menjauh dari Asia, yang didorong oleh masalah kekayaan intelektual dan rantai pasokan.
Micron membuat chip memori NAND yang melayani pasar penyimpanan data serta chip DRAM yang banyak digunakan di pusat data, komputer pribadi, dan perangkat lainnya.
Mereka menjadi salah satu pabrik yang sangat penting di tengah masalah kekurangan chip global. Penutupan Micron di China ini akan semakin membawa dampak buruk bagi industri teknologi di China.