Kinerja LMAN Tembus Target 106 Persen, Monetisasi Aset Negara jadi Kunci

JAKARTA - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) melaporkan bahwa pada sepanjang 2021 berhasil membukukan kinerja positif dengan capaian perolehan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1,96 triliun.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan bahwa bukuan tersebut tercatat 106,82 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku entitas induk.

“Kami berhasil mencatatkan pendanaan pengadaan lahan pembangunan infrastruktur PSN (Proyek Strategis Nasional) yang mencapai Rp22,86 triliun. Jumlah ini merupakan nilai tertinggi sejak 2016, serta inisiasi pemanfaatan aset negara untuk menghasilkan manfaat sosial ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara hybrid di Jakarta, Selasa, 25 Januari.

Menurut Basuki, kinerja 2021 difokuskan pada perolehan manfaat, baik finansial, ekonomi dan sosial.

“Kinerja 2021 difokuskan pada perolehan manfaat, baik finansial, ekonomi dan sosial. Pemanfaatan aset negara dan juga pendanaan pengadaan lahan PSN harus dipastikan memiliki nilai tambah dengan manfaat terukur guna mendukung pemulihan ekonomi nasional,” sambung dia.

Lebih lanjut, anak buah Sri Mulyani itu menjelaskan jika pihaknya mengelola 288 aset properti yang sebagian besar terletak di Jakarta, 2 aset kilang di Bontang dan Lhokseumawe serta 1 aset kawasan berupa kawasan lapangan golf Ciperna, Jawa Barat.

“Pemanfaatan aset dinilai berdampak pada pemberdayaan UMKM dan wirausaha, penciptaan lapangan kerja baru, mendorong kualitas dan kuantitas riset serta peningkatan indeks pembangunan manusia,” tuturnya.

Selain mengoptimalkan aset negara yang dikelola, LMAN juga mengklaim berkomitmen menjadi bagian untuk menggerakkan optimalisasi aset negara secara lebih luas, dengan bersinergi bersama pengelola barang milik negara.

“Ke depan, optimalisasi akan diperkuat melalui peningkatan target PNBP, inovasi platform layanan kerja sama, serta perluasan dan penguatan potensi melalui skema arranger, yang akan membuka peluang bagi investor swasta untuk turut serta berkolaborasi dalam optimalisasi aset negara,” tutup Basuki.