Batu Bukit Langara Loksado Kalsel Disebut Berasal dari Fosil Binatang Laut Orbitulina yang Membeku
BANJARMASIN - Kepala Bidang Air Tanah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Selatan Ali Mustofa mengatakan berdasarkan hasil penelitian ternyata batu gamping di Bukit Langara berasal dari fosil binatang laut yang membeku.
Menurut Ali, batu kapur yang berada di Bukit Langara, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel, tersebut merupakan jenis batu gamping yang tercipta sekitar 180 juta tahun.
"Batu kapur tersebut merupakan yang tertua di wilayah ini," katanya dikutip Antara, Jumat, 21 Januari.
Menurut dia, batu di Bukit Langara ada sejak zaman kapur, awalnya hanyalah batuan yang terbentuk di laut, hasil pengendapan hewan laut jenis orbitulina.
Batu ini sudah terbentuk sejak lempeng benua Australia yang bergerak dan menumbuk lempeng Sunda Land yang sekarang berada di lingkungan bersama dengan ofiolit Meratus.
Ali mengungkapkan, Batu Bukit Langara beda dibandingkan batu gamping di daerah lain, seperti batu gamping di daerah Bajuin, Kabupaten Tanah Laut.
Batu Langara dari hasil penelitian geologi justru adalah binatang kerang yang membatu.
"Batuan ini sama persis seperti batu gamping yang ada di Australia, rupanya saat jutaan tahun lalu, batu Australia ini migrasi atau terpental ke Gunung Langara ini," tuturnya.
Batu kerang semacam ini, kata dia, tak mungkin hasil pembekuan kawasan sungai atau kawasan danau, ini pasti dari laut dalam karena berupa kerang.
Baca juga:
- Update COVID-19 per 21 Januari: Kasus Baru Melonjak Bertambah 2.604, Kasus Aktif 14.119
- Ganjar Dicoba Survei di DKI saat Posisinya Dilematis, Elektabilitas Tinggi Tapi Minim Dukungan Partai di Pilpres
- Sopir Truk Kontainer Kecelakaan Maut di Balikpapan Jadi Tersangka
- Menkes: Waspadai Penularan COVID-19 Varian Omicron yang Penyebarannya Cepat
Batu Langara termasuk batu unik dan menarik bagi para peneliti, untuk mengetahui asal muasal bumi sejak ratusan juta tahun yang lalu.
Sekarang Bukit Langara yang ada di desa Lumpangi, Loksado ini sudah menjadi tujuan wisata petualangan terutama oleh kawula muda yang suka mendaki gunung dan berswafoto di puncak bukit.
Hanya saja bagi yang sudah berumur, kalau nekad mendaki maka harus hati hati karena naik ke tebing yang terjal dengan hutan bambu, dan daun bambu yang kering berjatuhan di tanah jika terpijak pendaki bisa jatuh lantaran licin.