McLaren Tunggu Keputusan Audi Turun di F1 dan Evaluasi Peluang Kerja Sama

JAKARTA - McLaren menyatakan senang menunggu Audi membuat keputusan untuk menerjuni Formula 1 dan mengevaluasi kemungkinan bermitra dengan pabrikan asal Jerman tersebut.

McLaren dikabarkan telah melakukan pembicaraan dengan Volkswagen Group, pemilik brand Audi dan Porshe, yang disebut-sebut bakal meramaikan Formula 1, namun belum ada kesepakatan yang diraih, kata bos McLaren Zak Brown.

Harian Jerman F.A.Z melaporkan, dewan pengawas Volkswagen akan memutuskan pada akhir Februari apakah kedua brand mereka, Audi dan Porsche, akan turun dalam F1.

Sumber Reuters akhir tahun lalu menyebut terdapat pembahasan potensi kemitraan antara Audi dan McLaren, meski belum mencapai kesepakatan.

"Saya dengan mereka (Volkswagen) akan melakukan sesuatu dengan Red Bull di depan Porsche," kata Brown kepada awak media di markas McLaren seperti dikutip Antara dari Reuters, Kamis.

"Saya rasa mereka telah bicara dengan sejumlah orang di grid dan seperti yang kalian bayangkan kami telah melakukan pembicaraan tapi dalam jangka pendek dan menengah kami sangat senang di mana kami sekarang."

McLaren saat ini menggunakan mesin Mercedes untuk bertarung di F1 dan Brown mengatakan hal itu tidak akan berubah hingga mesin baru diperkenalkan pada 2026.

Sedangkan Red Bull telah mengambil alih hak kekayaan intelektual dari Honda menyusul hengkangnya pabrikan Jepang itu dari F1 akhir musim lalu. Tim berlogo banteng merah itu kini memiliki fasilitas powertrain sendiri untuk membangun mesin untuk mobil F1 mereka.

Kesepakatan dengan Honda meliputi durasi dari pembekuan mesin yang akan dimulai tahun ini hingga olahraga balap itu mengenalkan power unit generasi baru.

Brown mengatakan McLaren akan menunggu dan melihat apakah Volkswagen memutuskan ikut terjun.

"Saya rasa itu belum diputuskan sama-sekali dan apabila mereka benar-benar masuk, kami memiliki kontrak (dengan Mercedes)," kata Brown.

"Biasanya kami akan mengevaluasi di mana kami berada dan siapa yang ada di olahraga ini dan mengambil keputusan tentang apa yang akan kami lakukan pada 2026 pada waktunya."