Rumor MotoGP Mandalika Dibatalkan, KOI Usulkan Diskresi Karantina yang Sifatnya Urgensi
JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (KOI) Raja Sapta Oktohari memandang diskresi karantina untuk atlet dari luar negeri bersifat sangat urgensi.
Pemerintah diminta harus memikirkan banyaknya ajang olahraga yang akan berlangsung di Indonesia.
"Permohonan diskresi itu nanti harapannya bisa diberikan jawaban dari hasil pertemuan ini. Kami melihat penting untuk adanya perlakuan yang bisa diberikan kepada atlet yang berjuang demi negara," kata Oktohari usai menghadiri rapat koordinasi dengan Menpora Zainudin Amali, Rabu, 19 Januari, seperti diterima VOI dalam keterangan resmi.
Diskresi ini memungkinkan pelaku olahraga yang datang dari luar negeri bisa menjalani karantina dengan kebijakan yang berbeda. Kebijakan itu bertujuan mempermudah atlet-atlet mengakses latihan untuk mempertahankan performa mereka dan tidak terganggu dengan proses karantina yang panjang.
Indonesia sendiri akan menjadi tuan rumah untuk beberapa acara olahraga yang akbar sepanjang tahun ini. Salah satu ajang yang sangat menarik perhatian adalah digelarnya MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret nanti.
Sebelumnya, rumor ajang ini batal digelar sempat mencuat ke publik setelah CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, selaku pengelola MotoGP, angkat bicara terkait kebijakan karantina masing-masing negara yang menjadi tuan rumah ajang bergengsi tersebut.
Baca juga:
Dalam pernyataannya, Ezpeleta mengatakan bahwa balapan akan batal digelar di negara yang mengharuskan karantina panjang bagi tim balap. Dengan demikian, jika Indonesia tidak memberi pengecualian karantina terhadap pelaku olahraga maka besar kemungkinan MotoGP di Indonesia bisa batal digelar.
"Kebijakan ini dirasa perlu sehingga bisa memaksimalkan performa mereka (atlet) untuk prestasi olahraga yang lebih baik lagi. Ada banyak agenda olahraga kedepannya," kata Oktohari.
Per tanggal 12 Januari kemarin KOI sudah menyampaikan surat permohonan diskresi atau perubahan peraturan terkait dengan pelaku maupun pendukung olahraga.
Sementara itu, Menpora dalam waktu dekat akan menyurati Presiden Joko Widodo untuk meminta pengecualian karantina bagi atlet yang datang dari luar negeri.