Hubungan Messi-Guardiola Tidak Selalu Indah

JAKARTA - Manchester City memimpin perburuan untuk mendatangkan Lionel Messi dari Barcelona musim panas ini. 

Salah satu alasan utama di balik keinginan pemain Argentina itu untuk pindah ke Etihad Stadium adalah kesempatan untuk bekerja sama lagi dengan Pep Guardiola. 

Pasangan ini bekerja dengan sangat baik selama mereka bersama di Barcelona. Mereka memenangkan 14 trofi, termasuk dua Liga Champions, hanya dalam empat tahun di Camp Nou. 

Di level individu, Messi juga memenangkan tiga trofi Ballon d'Or, dua Sepatu Emas Eropa dan dua trofi Pichichi antara 2008 dan 2012. 

Namun, hubungan antara Guardiola dan Messi tidak selalu indah. Pelatih asal Catalan memutuskan untuk pergi pada 2012 saat dia berada d puncak bersama Barcelona.

"Saya pergi sebelum ada yang terluka," kata Guardiola saat itu tanpa mengacu pada Messi atau siapa pun secara khusus. 

Messi adalah satu-satunya sosok senior di skuat tim utama yang tidak menghadiri perpisahan Guardiola dengan Los Blaugrana - Carles Puyol, Xavi, Andres Iniesta, Victor Valdes, Cesc Fabregas, Sergio Busquets dan Pedro semua ada di sana. 

Dikatakan bahwa ketidakhadirannya disebabkan 'emosi besar' seputar situasi dan ia ingin menjauh dari pers. 

Namun, ketidakmunuculan Messi saat itu ditafsirkan sebagai bukti bagaimana hubungannya dengan Guardiola telah berubah. 

September sebelumnya, Messi dicadangkan dalam pertandingan Barcelona di kandang Real Sociedad. Messi sebelumnya bermain untuk Argentina selama jeda internasional. 

Keputusan Guardiola mengistirahatkan Messi mungkin tidak keliru lantaran ia tidak ingin Messi kelelahan. Tapi sang pemain, yang selalu kompetitif, tidak berbicara dengan pelatihnya berhari-hari sesudahnya. 

Menjelang akhir musim 2011-2012, Messi juga mempermasalahkan beberapa pilihan tim Guardiola, termasuk masuknya Cristian Tello dan Isaac Cuenca dalam pertandingan krusial saat melawan Real Madrid dan Chelsea. 

Kedatangan Zlatan Ibrahimovic pada musim panas 2010 juga menjadi penyebab ketidaksepakatan antara Messi dan bosnya. Ketika Guardiola meninggalkan Barcelona pada 2012, Messi dan Zlatan berhenti berbicara satu sama lain. 

“Saya belum melakukan kontak dengan Pep sejak dia pergi,” kata Messi pada 2015. 

Sekarang, jalan mereka bisa saja bersilangan lagi di Manchester, karena ketegangan di antara mereka mereda dengan berlalunya waktu. Bukan karena pertemuan dan pembicaraan dari hati ke hati.

Namun di atas segalanya, Messi harus lebih dulu mencari jalan keluar dari Barcelona. Dan Josep Maria Bartomeu tidak membuatnya semudah itu.