Parlemen Israel Panggil Pihak Kepolisian, Pegasus Digunakan untuk Mematai-matai Warganya Sendiri
JAKARTA - Parlemen Israel akan meminta penjelasan dari pihak kepolisian atas laporan penggunaan alat peretasan yang kontroversial, Pegasus, oleh Kepolisian Israel terhadap warga negara mereka sendiri.
Tanpa mengutip sumber, harian keuangan Calcalist mengatakan polisi telah memiliki spyware Pegasus yang dibuat oleh NSO Group Israel. Perusahaan yang sekarang masuk daftar hitam pemerintah AS itu, menurut legislator Israel, sudah melakukan hal itu sejak 2013.
Calcalist mengatakan polisi menggunakannya terhadap target termasuk para pemimpin protes anti-pemerintah. Bahkan kadang-kadang mereka melakukannya tanpa surat perintah pengadilan yang diperlukan.
Laporan tersebut menambahkan sudut domestik baru terhadap tekanan global terhadap Israel menyusul tuduhan bahwa Pegasus telah disalahgunakan oleh beberapa pemerintah asing yang menjadi klien mereka untuk memata-matai aktivis hak asasi manusia, jurnalis dan politisi.
Menanggapi laporan Calcalist, Komisaris Polisi, Kobi Shabtai, mengatakan bahwa mereka telah memperoleh teknologi siber itu dari pihak ketiga. Akan tetapi dia tidak mengkonfirmasi atau menyangkal penggunaan Pegasus.
“Semua kegiatan pemantauan tersebut, dilakukan menurut hukum ... (dan) misalnya, dalam kasus menyadap secara rahasia, permintaan diajukan ke pengadilan, yang memeriksa masalah itu," kata Shabtai dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters.
Dia membantah laporan surat kabar Calcalist yang menyatakan bahwa polisi telah menggunakan spyware terhadap, para pemimpin aktivis yang disebut protes "Bendera Hitam" tahun lalu yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi.
Baca juga:
- Keren! Walmart Bersiap Masuki Metaverse, Luncurkan Kripto, dan NFT Sendiri
- Ripple dan XRP Army Disebut Berikan Perlawanan Terberat Kepada SEC
- Pertarungan Lanjutan Ericsson vs Apple, Saling Gugat Royalti Hak Paten
- Pantesan Cardano (ADA) Meroket, Rupanya Proyek Ini yang Bikin Harga Kripto ADA Terbang di Saat Market Koreksi
Pada berita TV Channel 12 Israel, legislator Meirav Ben Ari mengatakan komite keamanan publik parlemen yang dia pimpin akan bersidang paling cepat minggu depan untuk menanyai polisi tentang laporan Calcalist tersebut.
"Banyak anggota parlemen yang mendekati saya hari ini. Ini kejadian yang sangat meresahkan, menimbulkan kekhawatiran tentang pelanggaran privasi dan demokrasi secara keseluruhan," kata Ben Ari. "Polisi, seperti yang mereka lakukan setiap kali mereka datang ke sidang saya, akan menjelaskan hal ini."
NSO mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal pelanggan yang ada atau pelanggan potensial. Mereka menyatakan tidak mengoperasikan sistem tersebut setelah dijual ke pelanggan. Bahkan pemerintah Israel juga tidak terlibat dengan cara apa pun dalam pengoperasian sistem.
"NSO menjual produknya di bawah lisensi dan peraturan kepada badan intelijen dan penegak hukum untuk mencegah teror dan kejahatan di bawah perintah pengadilan dan hukum setempat di negara mereka," kata sumber di NSO.