Menkes Budi Gunadi: Varian Omicron Jumlah Kasusnya Akan Sangat Banyak Tapi Relatif Ringan
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan lonjakan kasus akibat COVID-19 varian Omicron akan terjadi. Tapi, dia meminta masyarakat tak perlu panik karena gejala yang ditimbulkan relatif ringan.
"Peningkatan jumlah kasusnya akan sangat cepat, akan sangat banyak namun baiknya (gejalanya, red) relatif lebih ringan," kata Budi dalam keterangan video yang dikutip Selasa, 12 Januari.
Budi kemudian menjelaskan berdasarkan penelitian yang ada, pasien COVID-19 varian Omicron yang masuk ke rumah sakit hanya berkisar 30-40 persen. Sehingga, masyarakat tetap harus waspada tapi tidak boleh panik.
Baca juga:
- Bertambah 92 Kasus Hari Ini, Total Masyarakat Terpapar Varian Omicron di Indonesia Menjadi 506
- Dimulai Besok, Vaksinasi Booster Gratis Diberikan Setengah Dosis Pakai Kombinasi Vaksin Ini
- Studi Afrika Selatan Ungkap Penyebab Varian Omicron Cepat Menyebar, Termasuk pada Individu yang Sudah Divaksin
- Dilaporkan ke KPK Soal Dugaan Korupsi, Begini Reaksi Ahok
"Kita tetap waspada dan hati-hati, kita harus siaga, namun tidak perlu panik karena kasus yang masuk RS akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus sebelumnya pada saat gelombang Delta," tegas eks Wakil Menteri BUMN tersebut.
Tak hanya itu, Budi juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) jika merasa tidak enak badan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus di tegah masyarakat.
"Testing. Kalau merasa tidak enak badan jangan ragu-ragu tes PCR. Kami akan segera meningkatkan reagen PCR yang bisa mendeteksi Omicron," ujarnya.
"Kemudian kalau sakit lebih baik kita isolasi. Karena Omicron umumnya ringan, kita akan menyiapkan strategi perawatan bukan di rumah sakit tapi strategi perawatannya lebih isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat," pungkas Budi.