PBSI Bantah Kekurangan Uang untuk Berangkatkan Atlet ke Turnamen Internasional
JAKARTA – PBSI menangkis tudingan terkait masalah keuangan yang mereka hadapi. Keuangan induk organisasi bulu tangkis itu diduga sedang berada dalam masalah.
Berita itu membuat Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna pun angkat bicara pada Selasa, 11 Januari. Ia mengatakan bahwa apa yang beredar tidak benar karena saat ini finansial organisasi yang ia pimpin tidak dalam masalah.
”Keuangan kami saat ini sangat baik. Bukan hanya baik, tapi kontrak kami dengan dua sponsor utama adalah empat tahun,” kata Agung Firman dalam rilis yang diterima oleh VOI.
Masalah keuangan diduga kuat menjadi penyebab PBSI tidak bisa memberangkatkan atlet ke sejumlah kejuaraan internasional. Desember lalu atlet Pelatnas urung berangkat ke Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol.
Kemudian dalam bulan ini mereka juga absen di India Open yang sedang berlangsung. Di turnamen itu Indonesia hanya diwakili oleh atlet di luar Pelatnas, di antaranya Hendra Setiawan dan kompanyon mainnya di ganda putra, Mohammad Ahsan, serta Tommy Sugiarto.
Di Kejuaraan Dunia lalu, pemain-pemain Indonesia absen dengan alasan masalah kesehatan. Itu karena meningkatnya kasus varian Omicron COVID-19.
”Bagaimana ceritanya kita tidak punya dana hanya untuk mengirim pemain ke luar negeri. Untuk menggelar kejuaraan seperti Indonesia Badminton Festival (IBF) di Bali lalu yang dananya puluhan kali lebih besar saja mampu. Masak cuma mengirim pemain tidak mampu,” kata Agung.
Baca juga:
- The Daddies Menang Mudah atas Wakil Tuan Rumah, Lolos ke Babak Kedua India Open
- Sebut Kontroversi Djokovic Ibarat Sirkus, Nadal: Saya Lebih Suka Dia Tidak Bermain di Australia Open
- Djokovic Punya Peluang Tampil di Australia Usia Menang Banding Deportasi
- Polemik Pencoretan Praveen/Melati, Ketum PBSI: Promosi dan Degradasi Tidak Perlu Jadi Kontroversi
PBSI rutin menerima kucuran dana dari pemerintah setiap tahun. Selain itu, mereka juga mulai kebanjiran sponsor pasca keberhasilan penyelenggaraan turnamen internasional IBF di Bali beberapa waktu lalu.
Agung menegaskan bahwa sponsor yang bekerja sama dengan induk olahraga yang ia pimpin tidak boleh mengatur urusan internal organisasi. Sponsor tidak bisa mengintervensi PBSI yang punya posisi sebagai operator sekaligus regulator.
”Silahkan bagi yang mau ikut corporate branding, akan diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapa pun,” katanya Agung.