9 Kapal Pesiar Siap Bawa Turis Asing Berwisata ke Lombok

LOMBOK BARAT - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) III Cabang Lembar telah menerima pendaftaran rencana kunjungan sembilan kapal pesiar membawa turis asing untuk berwisata di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat mulai Februari hingga Desember 2022.

"Sudah ada sembilan kapal pesiar yang mendaftar untuk berkunjung ke Lombok, tapi ini daftar sementara, bisa ada tambahan lagi karena itu di luar kapal pesiar untuk MotoGP Mandalika," kata General Manager Pelindo III Cabang Lembar, Baharuddin, di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat dikutip Antara, Kamis, 6 Januari.

Dia menyebutkan sebanyak sembilan kapal pesiar yang akan sandar di Terminal Gili Mas Pelabuhan Lembar pada 2022, yakni Kapal Golden Horizon pada 17 Februari, Norwegian Spirit pada 11 April, Royal Princes pada 5 September, Star Brezee pada 27 Oktober, dan Star Brezee kedua pada 29 Oktober.

Selain itu, Kapal Viking Orion yang dijadwalkan datang pada 23 November, Nordam (Westerdam) pada 12 Desember, Viking Mars pada 12 Desember, dan Vasco Dagamma pada 31 Desember.

"Rata-rata kapal pesiar itu membawa penumpang 1.500 hingga 2.000 orang. Bahkan ada satu kapal panjangnya 330 meter bisa mengangkut wisatawan asing sebanyak 5.000 orang," ujar Baharuddin.

Meskipun sudah mendaftar untuk berkunjung, Baharuddin mengaku belum bisa memastikan apakah semua kapal yang akan mengangkut wisatawan asing bisa diberikan izin kedatangan oleh pemerintah pusat.

"Dari sisi kami pelabuhan hanya memfasilitasi kedatangan, kalau masalah regulasi kembali ke pemerintah," ucapnya.

Namun, Baharuddin berharap pemerintah bisa mempertimbangkan untuk diberikan izin kedatangan dengan tetap memenuhi sandar-standar yang dipersyaratkan, khususnya yang berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19.

Sebab, lanjut Baharuddin, kedatangan setiap kapal pesiar berpenumpang ribuan wisatawan asing bisa memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat yang masih terdampak pandemi COVID-19.

"Seluruh komponen akan bisa mendapatkan dampak positif, baik travel, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, industri pariwisata dan sektor lainnya," katanya.