Kabar Wali Kota Bekasi Terjerat OTT KPK, Menteri Tjahjo Merespons Minta ASN Waspada

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Bekasi, Jawa Barat pada hari ini atau Rabu, 5 Januari. Salah satu pihak yang diduga ditangkap dalam kegiatan penindakan itu adalah Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Menanggapi hal itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk waspada.

"Ini yang bikin saya prihatin, harus hati-hati pada diri saya dan teman-teman pejabat ASN," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu, 5 Januari.

Tjahjo juga mengungkap operasi senyap tersebut sebenarnya bisa saja terjadi setiap hari. Apalagi, berdasarkan survei penilaian integritas (SPI) yang dikeluarkan KPK mencatat ada 99 persen instansi yang melakukan penyalahgunaan fasilitas kantor.

Selain itu, data tersebut mengungkap praktik korupsi di instansi pemerintahan mencapai 100 persen. Kemudian, 98 persen instansi ditemukan suap atau gratifikasi serta 99 persen instansi melakukan korupsi dalam promosi.

"Jadi wajar dan memungkinkan ada OTT tiap hari," ungkap politikus PDI Perjuangan.

Diberitakan sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan pihaknya menggelar OTT sekitar pukul 14.00 WIB. Selanjutya, KPK punya waktu untuk menentukan siapa saja pihak yang jadi tersangka termasuk konstruksi dugaan kasus korupsinya.

"KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan sikap dari hasil pemeriksaan yang masih berlangsung saat ini," kata Ali kepada wartawan.