Wisatawan Asal Surabaya Positif Omicron, Wagub Bali Cok Ace Minta Masyarakat Tak Panik
DENPASAR - Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace, meminta masyarakat di Bali tidak panik dengan kabar wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur yang positif COVID-19 Omicron usai pulang berlibur dari Pulau Dewata.
"Yang penting adalah jangan panik, sebab kepanikan hanya akan menurunkan imun kita," kata Cok Ace, saat dikonfirmasi, Senin, 3 Januari 2022.
Sejak awal pandemi, Pemprov sudah mengingatkan masyarakat agar displin protokol kesehatan. Termasuk saat libur Natal-Tahun Baru karena Omicron terdeteksi di Indonesia.
"Sejak awal kami imbau kepada masyarakat Bali terlebih lagi saat hari raya Natal-Tahun Baru agar selalu taat ketentuan prokes. Terlebih lagi dengan telah munculnya varian omicron di beberapa daerah," imbuhnya.
Karenanya, Cok Ace meminta warga Bali tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan.
“Tetap waspada, dan ikuti prokes dengan disiplin, serta jangan lupa untuk selalu berdoa agar wabah ini segera berakhir," ujar Cok Ace.
Baca juga:
Pernyataan yang sama sebelumnya disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Jatim meminta masyarakat tidak panik sembari meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat protokol kesehatan, menyusul terdeteksinya COVID-19 varian omicron di wilayah setempat.
"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama sekuat tenaga agar omicron tidak meluas, dan jangan sampai terjadi penularan lokal," ujarnya di Surabaya dikutip Antara, Minggu, 2 Januari.
Khofifah sudah melakukan koordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dia juga mengingatkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan berupa penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjauhi kerumunan serta percepatan vaksinasi.
Terdeteksinya COVID-19 varian omicron di Jatim, kata Khofifah, berdasarkan laporan dari "Institute Tropical Disease" (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.
"Ini tak bisa terelakkan, karena salah satu karakter varian tersebut adalah penularannya yang sangat cepat," ujar Khofifah.