Aplikasi Transaksi Tol Nirsentuh Dirilis Juli 2022
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan aplikasi transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan diluncurkan pada Juli 2022.
"Saat ini kita masih berproses, kami targetkan nanti aplikasi (MLFF) itu akan siap diluncurkan kepada masyarakat pada Juli 2022. Tentunya hal ini membutuhkan sosialisasi yang cukup masif," ujar Kepala Subbidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT Galuh Permana Waluyo dikutip Antara, Selasa, 28 Desember.
Galuh juga menambahkan pihaknya juga memulai pilot project MLFF pada kuartal III tahun 2022, sehingga pada Desember 2022 sudah bisa melaksanakan untuk implementasi MLFF secara bertahap.
"Mungkin tidak semua gerbang tol dulu yang akan kita implementasikan," kata Galuh.
Ada pun pengguna tol nantinya dapat melakukan transaksi tol nirsentuh melalui tiga cara, antara lain melalui electronic on-board unit di mana pengguna tidak perlu menggunakan perangkat yang harus dibeli, namun cukup menggunakan smartphone dengan mengunduh suatu aplikasi.
"Di aplikasi itu nanti akan terintegrasi dengan sistem atau metode pembayaran serta data kendaraan semua akan dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut," kata Galuh.
Baca juga:
- Kemenkes Jelaskan Kenapa Kasus Positif Omicron Bisa Lolos Karantina karena Tes Pembanding
- Hasil Evaluasi, Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetya Budi Dicopot
- Transmisi Lokal Omicron Ditemukan, Pemerintah Tracing SCBD Hingga Tempat Tinggal Orang yang Terpapar
- Dua Bule di Bali Rampok Pasutri WN Italia, Ambil Uang Bitcoin Rp5,8 Miliar
Selanjutnya ada alternatif yakni perangkat On-Board Unit (OBU) khusus, namun demikian BPJT tidak akan merekomendasikan karena harganya yang cukup mahal. Cuma nanti, katanya, ada beberapa skema yang nanti dapat digunakan untuk bisnis-bisnis tertentu.
"Kita tetap merekomendasikan penggunaan OBU elektronik yakni smartphone," ujarnya.
Kemudian MLFF juga bisa menggunakan electronic route ticket atau tiket sekali jalan yang dapat dijadikan sebuah alternatif, karena banyaknya perbedaan karakteristik masyarakat Indonesia.
"Mungkin salah satu contohnya ketika seseorang tidak sering menggunakan jalan tol, mereka tidak perlu membeli perangkat OBU atau mengunduh aplikasi di smartphone sehingga mereka bisa melakukan pembelian tiket secara langsung," ujar Galuh.