Gubernur Kaltim Buka Sosialisasi Kota Cerdas Kawasan Ibu Kota Negara Baru

SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor secara resmi membuka Sosialisasi Kota Cerdas (Smart City) Dalam Rangka Penyusunan Masterplan Kota Cerdas Pada Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

“Kepada Pak Presiden saya usulkan bangunan gedung itu berjauh-jauhan di antara pohon-pohon dan hutan. Itu yang akan kami buktikan. Semua harus smart dan berwawasan lingkungan,” kata Isran Noor, di Pendopo Odah Etam, kantor Gubernur Kaltim, Samarinda dilansir Antara, Selasa, 28 Desember.

Gubernur Isran Noor mengatakan konsep mempersiapkan IKN dengan cerdas dan berwawasan lingkungan tersebut sering disampaikan kepada para tamu negara, tamu daerah termasuk pula wartawan nasional dan mancanegara yang secara khusus datang ke Kaltim.

“Itu yang saya sampaikan kepada semua wartawan dari seluruh dunia,” ujar Isran.

Gubernur Kaltim sangat mendukung penyelenggaraan sosialisasi penyusunan masterplan smart city untuk IKN yang merupakan kerja sama Kementerian Kominfo dan Pemprov Kaltim

“Sampaikanlah ini dengan baik. Karena masih ada yang mungkin belum tahu tentang konsep smart city, forest city, sustainable city dan environment city,” kata Gubernur.

Sebelumnya, Ketua Tim Pembimbing Smart City Ibu Kota Negara Baru Dr Lukito Edi Nugroho menjelaskan, pembahasan smart city bukan hanya meliputi ibu kota negara, tetapi juga bersinggungan dengan kawasan.

"Daerah juga harus siap dengan berbagai perubahan isu yang terjadi sebagai akibat dari pembangunan smart city di IKN," ujar Lukito.

Perubahan isu dan berbagai kemajuan akan berlangsung sangat kompleks. Daerah tidak akan bisa bergerak sendiri. Maka hal ini memerlukan payung bersama, agar semua kawasan dapat tumbuh dan berkembang secara baik, secara bersamaan sebagaimana yang akan terjadi di kawasan smart city IKN.

Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kominfo RI Bambang Dwi Angono menjelaskan secara lebih luas, smart city tidak bisa dilepaskan dari smart province.

Menurut dia, ini menjadi pekerjaan bersama. Tidak bisa bicara kota per kota, tapi sebagai satu kawasan dalam satu provinsi. Kaltim sangat strategis sebagai IKN, menjadi modern, kata dia.

"Semua harus memiliki keterkaitan. Mulai dari smart city, smart province, hingga akhirnya menuju smart nation," kata Bambang Dwi.