Bukan Cuma Anak Sekolah, Anak Jalanan Juga Perlu Divaksin, Caranya?

SEMARANG - Pemerintah sedang giat-giatnya memperbolehkan vaksinasi untuk anak mulai usia 6-11 tahun. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan kepada Bupati/Wali Kota untuk menggenjot vaksinasi anak selain tetap fokus pada vaksinasi lansia.

"Vaksinasi anak sudah mulai berjalan cukup bagus. Saya sudah cek ke Kabupaten/Kota, anak-anak sangat bersemangat untuk ikut vaksinasi," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Senin 27 Desember.

Ganjar meminta agar seluruh daerah melakukan percepatan. Selain itu, ia juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk menambah stok vaksin.

"Kalau vaksinnya cukup, maka kita bisa mengundang anak-anak ini untuk vasinasi massal. Saya juga sudah perintahkan, mulai Senin depan kan kalau tidak salah anak-anak masuk sekolah pertama, maka begitu masuk langsung disuntik semua. Hari pertama adalah vaksin massal. Kalau vaksinnya bisa cover semua, itu bagus," tegasnya.

Ganjar menerangkan, ada 2 juta anak yang menjadi target vaksinasi. Jika vaksin cukup, maka menurutnya tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.

"Anak-anak itu kan alamatnya jelas, sekolahnya jelas, jadi lebih mudah. Mungkin yang agak sulit itu mereka yang tidak sekolah," katanya.

Meski begitu Ganjar mengatakan telah menyiapkan strategi khusus untuk melakukan vaksinasi pada anak yang tidak sekolah termasuk anak jalanan. Ia akan melakukan jemput bola dan mengoptimalkan mobil vaksin yang sudah ada.

"Kita punya lima mobil vaksin, itu bisa digunakan untuk ini. Selain itu, anak jalanan itu kan ada komunitasnya, maka nanti akan kami ajak untuk berpartisipasi. Kelompok-kelompok masyarakat ini kan keren, mereka yang selama ini mendampingi, tahu psikologisnya dan kita tinggal menyiapkan vaksinasinya saja," pungkasnya.