Bagikan:

JAKARTA - Pengalaman ditusuk jarum suntik saat vaksinasi saat anak masih kecil dapat memengaruhi perasaan dan reaksi mereka terhadap vaksinasi berikutnya. Jadi, penting bagi orang tua untuk mengurangi kemungkinan pengalaman negatif yang dialami si kecil, terutama yang berkaitan dengan jarum suntik.

Menyadur laman The Conservation, Senin, 27 Desember, setidaknya ada beberapa trik yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu mempersiapkan anak menghadapi vaksin COVID-19.

Langkah pertama adalah mempertimbangkan kapan harus memberikan informasi kepada anak tentang vaksin. Untuk anak di bawah lima tahun, sebaiknya beritahu di hari yang sama. Untuk anak-anak berusia lima hingga enam tahun, Anda dapat memberitahu mereka satu atau dua hari sebelumnya, sedangkan anak tujuh tahun sampaikan seminggu sebelumnya.

Tetapi jika anak memiliki fobia jarum, mereka mungkin memerlukan bantuan signifikan dari para ahli dengan bantuan lingkungan aman untuk menenangkan pikiran dan perasaan mereka. Serta mempelajari beberapa strategi manajemen stres anak.

Langkah selanjutnya yaitu, pertimbangkan bantuan dari psikolog anak. Setelah membangun hubungan saling percaya dengan terapis, maka sesi terapi bermain alat medis yang melibatkan skenario bermain peran bisa dilakukan. Tujuannya untuk membuat anak peka terhadap peralatan medis. Diawali dengan peralatan medis mainan dan beralih ke peralatan medis yang lebih otentik.

Terapis memberikan informasi kepada anak dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana alat-alat medis tersebut bekerja. Anak kemudian dapat mengembangkan penguasaan dengan menyuntikkan boneka atau teddy mereka, sementara terapis memberi informasi bagaimana cara mengatasi rasa takut suntik pada anak.

Beberapa anak membutuhkan satu atau dua sesi, tetapi bagi anak dengan fobia jarum mungkin memerlukan hingga sepuluh sesi atau lebih. Terapis juga dapat mengajarkan orang tua cara mendukung atau menenangkan selama berhadapan dengan jarum suntik.

Sebagai orang tua, Anda juga bisa memperkenalkan beberapa mainan peralatan medis pada anak. Dari situ, Anda bisa melihat apakah anak tampak tertarik atau justru menjauh. Jika mereka penasaran dan mencari informasi lebih lanjut, tunjukkan dan beritahu si kecil tentang vaksin yang harus mereka jalani serta manfaatnya. 

Contoh, Anda bisa mengatakan pentingnya divaksin yaitu untuk membantu menghentikan penularan Virus Corona pada orang-orang terdekat mereka, seperti saudara atau kakek nenek.

Terakhir, bagi anak yang tidak suka bermain dengan alat medis, teknik distraksi mungkin dapat membantu. Coba perkenalkan mainan atau benda baru yang dapat menarik perhatian anak sebelum dan selama penyuntikan vaksin sehingga bisa mengalihkan fokus anak pada ketakutan jarum suntik.