Rekor Hujan Salju Landa Jepang Barat: Empat Orang Terluka, Lalu Lintas Darat dan Udara Terganggu
JAKARTA - Salju tebal terus melanda daerah-daerah di pantai Laut Jepang dari utara ke barat pada Senin, dengan banyak kendaraan terdampar, lalu lintas udara dan kereta api terganggu dan beberapa kota di Jepang barat mengalami rekor hujan salju karena pola tekanan musim dingin yang kuat.
Tumpukan salju mencapai 68 sentimeter di Hikone, Prefektur Shiga. Sementara Prefektur Hyogo salju tebal mencapai 71 sentimeter dalam periode 24 jam hingga Senin pagi, keduanya paling banyak sejak statistik semacam itu mulai dikompilasi, kata Badan Meteorologi Jepang, mengutip Kyodo News 27 Desember.
Badan tersebut memperingatkan hujan salju lebat serta jalan yang tertutup es dengan gelombang tinggi dapat berlanjut hingga Selasa, selain juga memperingatkan kemungkinan petir dan hembusan angin kencang karena kondisi atmosfer yang sangat tidak stabil di beberapa tempat.
Di tempat lain, hujan salju terdalam tercatat di Aomori di timur laut prefektur Aomori dengan ketinggian 190 sentimeter, sementara salju juga menumpuk di kota Kyoto, Nagoya, dan Hiroshima.
Hingga Senin sore, total empat orang terluka akibat badai salju akhir pekan lalu, termasuk dua orang mengalami luka serius terkait pekerjaan pembersihan salju.
Sebuah kendaraan menabrak mobil lain dari belakang sekitar pukul 06:30 di Jalan Tol Maizuru-Wakasa di Prefektur Kyoto, Jepang barat, sementara sebuah truk yang menunggu kecelakaan untuk dibersihkan terjebak di salju, menyebabkan kemacetan lalu lintas sekitar 20 kendaraan.
Sementara, operator jalan raya, West Nippon Expressway Co., menutup jalur keluar dan masuk jalan bebas hambatan sampai salju turun. Jalan tol dibuka kembali sepenuhnya setelah tengah hari.
Di bagian Rute Nasional 8 di Hikone, sebuah truk besar terjebak tepat sebelum fajar. Kejadian tersebut sempat membuat arus lalu lintas mundur sekitar dua kilometer.
Terpisah, seorang pria berusia 44 tahun terdampar di dekat Toyosato dalam perjalanannya ke tempat kerja di Hikone setelah bertemu dengan kendaraan lain yang terdampar. "Saya belum bergerak selama empat jam," ujarnya.
Penduduk setempat terlihat di pagi hari membersihkan salju dari jalan di bagian jalan raya Toyosato. Salah satunya, seorang pria berusia 47 tahun, mengatakan sekitar 60 cm telah menumpuk pada pagi hari. "Sudah lama sejak aku melihat salju sebanyak ini."
Tak sampai di situ, salju juga menyebabkan penutupan sebagian jaringan transportasi utama lainnya seperti Meishin Expressway yang menghubungkan area metro Nagoya dan Kobe.
Pun demikian dengan penerbangan masuk dan keluar dari garis pantai Laut Jepang dan pulau utara Hokkaido yang juga dibatalkan, sementara layanan kereta api juga terganggu.
Salju tebal juga menyebabkan Jalur Tokaido Shinkansen yang membentang antara Tokyo dan Osaka beroperasi dengan kecepatan lebih lambat.
Baca juga:
- Keras Terhadap Etnis Uighur dan Muslim, China Copot Ketua Partai Komunis di Xinjiang
- Perangi Nazi saat Perang Dunia II: Mendiang Karolos Papoulias Dekat dengan Arafat hingga Khadafi, Kritisi Intervensi NATO
- Berduka atas Wafatnya Uskup Agung Desmond Tutu, Ratu Elizabeth II: Tak Lelah Bela Hak Asasi Manusia
- Sekjen NATO Bakal Gelar Pertemuan Rusia - Dewan NATO pada 12 Januari
Sementara, sebuah mobil terjebak di perlintasan kereta api di Jalur Biwako West Japan Railway Co. sekitar pukul 12:20 Senin, menyebabkan tujuh jalur kereta api termasuk layanan cepat khusus mengalami penundaan hingga empat jam.
Perusahaan kereta api juga menangguhkan layanan pada hari Senin untuk 52 kereta ekspres terbatas, termasuk yang menghubungkan ke kota-kota seperti Kyoto, Nagoya dan Kanazawa.