Jelang Tahun Baru, Mendagri Tito Larang Warga Berkeliaran, Pawai dan Pesta Kembang Api
JAKARTA - Menteriu Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melarang adanya kegiatan yang akan menimbulkan kerumunan seperti pawai hingga pesta kembang api guna mencegah penyebaran dan potensi lonjakan COVID-19 pada periode Natal dan Tahun Baru 2022.
"Selama Natal dan tahun baru tidak boleh berkeliaran, tidak ada perayaan-perayaan, pawai-pawai, arak-arakan, pesta kembang api, alun-alun ditutup dan sebagainya," kata Mendagri di Jakarta dikutip dari Antara, Senin, 27 Desember.
Meskipun pawai hingga pesta kembang api di tahun baru dilarang, Mendagri menyebutkan kegiatan restoran maupun mal masih diizinkan beroperasi tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Restoran 75 persen, mal 75 persen, penerapan PeduliLindungi berjalan terus," ucap Mendagri Tito.
Mendagri juga meminta agar kepala daerah mengeluarkan peraturan kepala daerah yang memuat sanksi dalam penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah masing-masing sebagai upaya langkah pencegahan.
"Ada sanksinya, kalau tidak ada sanksinya percuma," kata Mendagri.
Mendagri Tito Karnavian bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan para kepala daerah menggelar rapat koordinasi untuk pencegahan penyebaran COVID-19 selama periode libur Natal dan tahun baru.
Baca juga:
- Survei Capres-Cawapres Potensial: Prabowo Bisa Menang jika Ganjar Tak Ikut Pilpres 2024
- Hasil Survei: Sandiaga Uno Calon Wapres Potensial, Jadi Tokoh yang Dinilai Mewakili Anak Muda
- Survei Terbaru, Ganjar Pranowo Moncer, Prabowo dan Anies Baswedan Membuntuti
- Pastikan TNI AD Tunduk Pada Supremasi Hukum, KSAD Dudung Nilai 3 Oknum Pelaku Tabrakan di Nagrek Layak Dipecat
"Rapat ini menindaklanjuti arahan presiden, tadi malam beliau mengadakan ratas yang dihadiri Bapak Menkes dan kami, hadir sejumlah kabinet lain. Intinya adalah kita mengelola pandemi di Natal-tahun baru ini, ada potensi kerumunan masyarakat sehingga kita tidak ingin seperti tahun lalu, terjadi lonjakan," ucapnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut kata Mendagri perlu pembatasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Kemudian masyarakat juga diminta supaya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Mengantisipasi serta merespons varian Omicron, meskipun karakternya sedang dipelajari terus. Ada sejumlah langkah-langkah tolong yang perlu disampaikan ke publik dan masyarakat. Apa pun varian, nomor 1 prokes," ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Mendagri persiapan lainnya untuk pencegahan lonjakan COVID-19 di akhir tahun yakni seperti penguatan perbatasan, kemudian percepatan vaksinasi. Strategi-strategi dibuat mulai dari tindakan pencegahan hingga antisipasi bila terjadi penyebaran.