Rangkaian Pernak Pernik Dekorasi Rumah Khas Natal Beserta Maknanya

JAKARTA - Merayakan Hari Natal tidak lengkap rasanya jika tidak menyiapkan dekorasi rumah bertema Natal. Dekorasi bertema Natal akan membuat perayaan bersama keluarga lebih semarak. Ada banyak pilihan pernak-pernik Natal yang bisa dipakai untuk menghias rumah. Namun sebenarnya setiap hiasan-hiasan penanda Natal ini mengusung makna khusus. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima dekorasi yang kerap menjadi penanda Natal dan wajib ada di rumah serta makna dibaliknya: 

Pohon Natal

Pohon Natal menjadi salah satu dekorasi yang wajib dimiliki saat perayaan Natal di rumah. Tak perlu pohon cemara ukuran besar, kini pohon Natal ukuran mini yang telah dihias bisa memeriahkan suasana rumah. Pohon Natal imitasi juga banyak dijual dengan berbagai ukuran. Pohon Natal imitasi dapat disimpan dan digunakan berulang kali di tahun-tahun berikutnya, sehingga akan mengurangi jumlah penebangan pohon. 

Melansir History.com, Minggu, 26 Desember, pohon Natal telah digunakan di Jerman sejak abad ke 16. Pohon yang dipilih pun ada syaratnya, yaitu pohon yang hijau sepanjang musim atau evergreen. Oleh karena itu, pohon cemara atau fig yang tetap subur sepanjang musim menjadi pilihan. Alasannya karena di banyak negara, pohon evergreen dipercaya dapat menghalau roh jahat dan penyakit. Selain itu, pohon Natal berjenis evergreen juga disimbolkan sebagai harapan dan kehidupan. 

Pohon Natal juga dipercaya dipopulerkan oleh Ratu Inggris pada awal abad ke-19 di Inggris. Mengutip BBC, tradisi pohon Natal dimulai saat Ratu Victoria masih bertahta. Ratu Victoria dan suaminya Albert adalah pasangan yang sangat menyukai hari Natal. Pada saat itu, dekorasi pohon Natal ditambahkan dengan mainan dan kado-kado, permen, hingga cake mewah yang digantung dengan pita dan rantai kertas. 

Kaus kaki Natal

Kaus kaki merah ukuran besar juga menjadi dekorasi wajib hadir di Hari Natal. Kaus kaki biasanya digantung di dinding atau diletakan di dekat pohon Natal. Pentingnya kehadiran kaus kaki Natal ini dihubungkan dengan cerita Santa Claus saat membagikan kado. Santa dikisahkan turun melalui cerobong asap lalu meletakkan kado Natal ke dalam kaos kaki setiap anak.

Tradisi menjadikan kaus kaki sebagai dekorasi Natal juga dikaitkan dengan kisah St. Nicholas yang melemparkan koin emas ke dalam kaos kaki milik tiga orang wanita yang menggantungnya di perapian. Ketiga wanita ini disebut membutuhkan uang untuk mas kawin, dan koin emas tersebut menjauhkan mereka dari pelacuran. 

Kaus kaki juga disimbolkan sebagai semangat bagi umat untuk memelihara kehidupan baik di dunia dan menikmati kegembiraan saat Natal tiba. 

Krans Natal

Krans atau dekorasi berbentuk rangkaian bunga yang disusun manis membentuk lingkaran menjadi dekorasi wajid hadir saat Natal. Krans biasanya digunakan menghiasi dinding, pintu serta jendela rumah. Jangan lupa untuk tambahkan pita merah menyala untuk mempercantik krans.

Secara tradisional krans Natal terbuat dari daun cemara yang ditambahkan hiasan buah beri berwarna merah. Inspirasi karangan bunga ini berasal dari mahkota duri yang dipakai Yesus saat penyaliban. Bentuknya yang melingkar juga diartikan sebagai cinta Tuhan yang tak pernah berakhir. 

Lilin Cahaya Natal

Dekorasi ini selalu memberikan nuansa hangat sekaligus ceria di dalam ruangan. Kelap kelip lampu Natal dan pancaran lilin akan menambah keindahan sudut-sudut rumah. 

Dalam merayakan Natal, lilin mewakili terangnya dunia. Yesus turun ke bumi untuk menghadapi kegelapan akibat dosa manusia, dan Dia menunjukkan jalan yang lurus kepada umat Kristiani.

Lonceng Natal

Lonceng berwarna emas sangat identik dengan hiasan Natal. Biasanya lonceng digantung menghiasi pohon Natal atau pintu depan rumah. Lonceng Natal digambarkan sebagai simbol keceriaan dan kegembiraan pemilik rumah.

Pada awalnya lonceng dibunyikan sebagai penanda untuk memberi kabar dan mengajak semua orang bersukacita dan bergembira karena kelahiran juru selamat. Namun sekarang lonceng-lonceng dibunyikan di gereja-gereja untuk penanda dimulainya misa.