TikTok Hapus 380 Ribu Video Ujaran Kebencian

JAKARTA - Sama seperti media sosial lainnya, TikTok juga tak luput dijadikan tempat perantara ujaran kebencian. Sedikitnya TikTok telah menghapus 380 ribu konten ujaran kebencian di platform-nya.

Menurut laporan yang dikutip dari CNET, Jumat 21 Agustus, sepanjang tahun ini TikTok telah menghapus lebih dari 380.000 video di Amerika Serikat (AS) yang melanggar kebijakannya tentang ujaran kebencian. Selain itu TikTok juga menghapus lebih dari 64.000 komentar bernada sama dan 1.300 akun terkait ujaran kebencian.

"Konten yang bermaksud atau memang menyerang, mengancam, menghasut kekerasan terhadap, atau merendahkan martabat individu atau kelompok individu atas dasar atribut yang dilindungi seperti ras, agama, jenis kelamin, identitas gender, asal negara, dan banyak lagi," tulis Kepala Keamanan TikTok Eric Han dalam blog resminya.

Eric mengatakan bahwa perusahaan memiliki kebijakan menghapus konten ujaran kebencian, termasuk kepada siapa konten-konten ini ditujukan. Sebagai bentuk transparansi, TikTok berupaya untuk mengurangi jumlah konten-konten bernada rasial maupun yang menyampaikan ujaran kebencian. 

Termasuk hal-hal seperti tidak menampilkan hasil saat pengguna menelusuri istilah tertentu yang biasanya mengarah ke konten bermasalah seperti mencari kata 'Hitler', serta mengarahkan mereka ke Pedoman Komunitas dan menghapus konten melanggar yang ditemukan.

Selain menghapus konten terkait, TikTok juga membentuk tim untuk mengawasi hal semacam ini di platform-nya. Terutama menjelang pemilu di AS, di mana platform media sosial jadi sangat krusial untuk menyebarkan misinformasi atau ujaran kebencian. 

Di sisi lain, TikTok juga masih berusaha untuk tetap beroperasi di AS. Terlebih setelah Presiden Trump menandatangani kebijakan eksekutif terkait larangan TikTok dan sejumlah perusahaan asal China untuk berbisnis di AS.