Dinilai Tak Manusiawi, DPR Ajak Masyarakat Boikot TMTM yang Syuting di Lokasi Pengungsian Erupsi Semeru

JAKARTA  - Komisi VIII DPR merespons video viral adegan syuting sinetron di lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru yang beredar di media sosial. Syuting tersebut untuk kepentingan penayangan sinetron berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) yang diproduksi oleh sebuh rumah produksi VP.

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, menegaskan, pelaksanaan syuting di lokasi bencana merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Dia meminta produser film tersebut untuk tidak menayangkannya. 

"Tidak layak dan tidak manusiawi karena lokasi bencana dijadikan tempat syuting dan lain-lainnya. Kita minta itu tidak perlu ditayangkan, karena sudah menyakitkan orang banyak," ujar Yandri, Jumat, 24 Desember.

Bahkan, pimpinan komisi yang membidangi masalah kebencanaan itu juga mengajak masyarakat untuk memboikot film tersebut. "Kalau ditayangkan di boikot saja, nggak usah ditonton,” tegas politikus PAN itu.

Selain itu, Yandri mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar fokus saja kepada penanganan bencana dan tidak melakukan kegiatan yang justru melukai para korban bencana.

"Kita minta para pihak, apa itu pemda, kementerian/lembaga, yang fokus menangani situasi kebencanaan, harus lebih selektif orang-orang yang memang melakukan aktivitas di lokasi pengungsian, sehingga tidak mencederai rasa perasaan pengungsi,” imbau Yandri.

Dia mengingatkan agar kejadian tersebut harus dijadikan pelajaran semua pihak untuk lebih memiliki empati terhadap korban bencana dengan tidak mengambil keuntungan.

"Jadi ini penting ke depan menjadi pembelajaran yang sangat berharga, jangan diulangi lagi,” ujar Yandri.