Istri Merantau, Suami di Mataram Tak Kuasa Menahan Libido, Anak Kandung Jadi Pelampiasan
MATARAM - Satreskrim Polresta Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menangkap seorang ayah berinisial IS (37) yang diduga telah menyetubuhi anak kandungnya berusia 15 tahun.
"Berangkat dari laporan paman dan bibi korban atau kakak kandung terduga pelaku, kami bersama tim langsung melaksanakan pengamanan ke lokasi," kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, di Mataram, Antara, Jumat, 24 Desember.
Menurut laporan, terduga pelaku melakukan perbuatan keji kepada putri sulungnya itu pada Jumat pagi di kamar korban.
"Jadi pagi laporannya masuk, siangnya kami amankan lokasi. Dari lokasi, kami sudah mendapat interogasi awal dengan pelapor dan juga korban. Olah TKP (tempat kejadian perkara) juga langsung kami laksanakan di lokasi," ujar dia.
Pengakuan korban, terduga pelaku memaksa untuk berbuat demikian sejak ibu kandungnya pergi ke Malaysia.
Baca juga:
- Perekam Video Mesum 4 Pelajar SMP di Buleleng Teman Tersangka, Polisi Masih Cari Penyebarnya
- Pelaku Pencabulan Remaja Putri Panti Asuhan di Malang Divonis 4 Tahun Penjara
- Kasus Video Mesum Remaja di Buleleng Bali, 4 Pemeran Laki-laki Jadi Tersangka
- Ketum PBNU yang Baru Terpilih! Selamat Bertugas Gus Yahya, Terima Kasih KH Said
"Jadi sejak ditinggal ibunya jadi PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Malaysia, pada November lalu, terduga pelaku ini menyetubuhi korban," kata Kadek Adi.
Sejak pergi ke Malaysia, terungkap bahwa ayah kandungnya telah berulang kali menyetubuhinya. Dalam setiap melancarkan aksinya, korban mengaku selalu mendapat ancaman akan dibunuh oleh terduga pelaku.
Dugaan perbuatan IS, juga telah dikuatkan dari hasil visum korban. Pihak rumah sakit telah menemukan tanda-tanda yang mengarahkan pada perbuatan persetubuhan.
Lebih lanjut, Kadek Adi mengatakan bahwa terduga pelaku telah diamankan di Mapolresta Mataram. Penanganan kasusnya kini di bawah kendali Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mararam.
"Jadi pemeriksaan secara intensif masih berlangsung. Sekarang kami sedang berupaya mengumpulkan bukti-bukti yang mengarah pada perbuatan tindak pidana pencabulan anak dan persetubuhan anak," ujarnya pula.