Krisis Pasokan, McDonald's Jepang Stop Penjualan Kentang Goreng Ukuran Sedang dan Besar
JAKARTA - McDonald's Co., (Jepang) hanya akan menawarkan kentang goreng dalam ukuran kecil, karena impor kentang dari Amerika Utara telah tertunda karena banjir di dekat pelabuhan Vancouver, Kanada dan gangguan logistik di seluruh dunia yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Penjualan kentang goreng ukuran sedang dan besar akan dihentikan mulai Jumat ini hingga 30 Desember karena pasokan kentang turun, kata McDonald's dalam sebuah pernyataan, Selasa, mengutip Kyodo News 22 Desember.
Namun, raksasa hidangan siap saji ini akan terus menjual penawaran ukuran kecil, saat mencoba memastikan pelanggan dapat menikmati barang populer meskipun kekurangan pasokan.
"McDonald's Japan untuk sementara akan membatasi penjualan French Fries ukuran Sedang dan Besar sebagai tindakan proaktif untuk memastikan pelanggan dapat terus menikmati French Fries McDonald's. Pelanggan masih dapat memesan kentang goreng ukuran kecil di semua restoran kami. Sampai saat ini, tidak ada pemutusan pasokan," terang perusahaan itu kepada BBC.
Selain itu, McDonald's mengatakan sedang mempercepat pengadaan kentang dan berencana untuk memasukkan kentang goreng ukuran sedang dan besar kembali ke menu pada pukul 10:30 pada 31 Desember.
Penangguhan penjualan akan berlangsung di sekitar 2.900 toko di seluruh negeri. Masalah pasokan tidak akan mempengaruhi penawaran hash brown, kata perusahaan itu.
Untuk diketahui, ini bukan pertama kalinya McDonald's di Jepang dipaksa untuk mengurangi porsinya. Pada tahun 2014, perselisihan industri yang berkepanjangan antara 20.000 pekerja dok, operator terminal dan jalur pelayaran di 29 pelabuhan di pantai barat AS menyebabkan kekurangan kentang goreng.
Sebagai tanggapan, McDonald's Jepang mengambil langkah darurat dengan hanya menjual sebagian kecil kentang goreng sambil menerbangkan 1.000 ton kentang.
Secara terpisah pada Agustus tahun ini, McDonald's mengatakan menghadapi masalah pasokan yang mempengaruhi ketersediaan shake dan minuman kemasan di 1.250 gerainya di Inggris.
Baca juga:
- Kalah di Pengadilan Tinggi London, Penguasa Dubai Sheikh Mohammed Harus Bayar Rp10,4 Triliun kepada Putri Haya
- Telepon Kanselir Olaf Scholz, Presiden Xi Jinping Harap Jerman Mampu Stabilkan Hubungan China - Uni Eropa
- Telepon Presiden Macron: Presiden Putin Tekankan Soal Ukraina, Minta Prancis Hentikan Diskriminasi Media
- Tegas Peringatkan NATO, Presiden Putin Salahkan Amerika Serikat Atas Ketegangan di Eropa
Perusahaan mengatakan kekurangan pengemudi truk secara nasional adalah salah satu alasan di balik gangguan tersebut: "Sejumlah masalah mempengaruhi pengecer di Inggris saat ini, salah satunya adalah kekurangan pengemudi HGV secara nasional."
Perusahaan menambahkan bahwa kekurangan pengemudi "bersejarah" telah diperburuk oleh perubahan aturan setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa.