Medco Energi Milik Konglomerat Arifin Panigoro Raup Laba Rp802,51 Mililar dari Sebelumnya Rugi Rp2,58 Triliun

JAKARTA - PT Medco Internasional Tbk (MEDC) berhasil mencetak kinerja positif di kuartal III 2021. Perusahaan pertambangan minyak dan gas (migas) milik konglomerat Arifin Panigoro ini berhasil mencetak laba bersih senilai 56,12 juta dolar AS atau Rp802,51 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini.

Realisasi ini berbanding terbalik dari kondisi di periode yang sama tahun lalu, di mana MEDC membukukan kerugian hingga 180,50 juta dolar AS atau sekitar Rp2,58 triliun.

Dalam laporan keuangan Medco, dikutip Selasa 21 Desember, membaiknya bottom line MEDC dibarengi dengan kinerja pendapatan yang ciamik. Tercatat, Medco membukukan pendapatan senilai 955,92 juta dolar AS, naik 12,7 persen dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yakni 846,90 juta dolar AS.

Secara rinci, pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10 persen dari jumlah pendapatan yang dilaporkan berasal dari Glencore Singapore Pte Ltd senilai 134,18 juta dolar AS. Disusul dari PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) senilai 132,02 juta dolar AS, Sembcorp Gas Pte Ltd sebesar 114,18 juta dolar AS, PT Pertamina (Persero) sebanyak 98,33 juta dolar AS, dan Lukoil Asia Pacific Pte Ltd senilai 79,22 juta dolar AS.

Namun, naiknya pendapatan diikuti dengan penurunan sejumlah beban milik MEDC, salah satunya beban pokok penjualan dan biaya langsung lainnya yang menurun tipis 0,34 persen dari semula 582,8 juta dolar AS menjadi 580,11 juta dolar AS.

Beban penjualan, umum dan administrasi juga menurun 1,8 persen dari semula 123,08 juta dolar AS menjadi 120,77 juta dolar AS. MEDC juga membukukan kenaikan keuntungan penyesuaian nilai wajar aset keuangan, dari semula 1,55 juta dolar AS menjadi 22,86 juta dolar AS.

Per kuartal III 2021, Medco Energi juga membukukan keuntungan dari pengukuran nilai wajar senilai 47,22 juta dolar AS. Laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama juga naik pesat, dari 4,97 juta dolar AS menjadi 46,84 juta dolar AS di akhir September 2021.