Ketua OSIS SMA di Asahan Berkelahi di Kebun Karet, Pangkal Mulanya Sepele Tak Terima Saat Saling Lirik
MEDAN - Video perkelahian antara 2 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dibagikan di media sosial. Keduanya bergelut dan disaksikan teman-temannya.
Kedua siswa itu berkelahi di tengah sebuah kebun karet. Keduanya saling melepaskan pukulan dan tendangan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua pelajar itu merupakan siswa Madrasah Aliyah Negeri(MAN) Asahan. Perkelahian itu berlangsung Jalan Pabrik Benang, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Kepala Sekolah MAN Asahan Ramli mengatakan, kedua pelajar yang terlibat perkelahian itu adalah A dan F.
"Benar. Kejadiannya di luar sekolah, mereka masih menggunakan atribut sekolah. Saat ini kedua siswa tersebut sudah dikeluarkan dari sekolah, dan dikembalikan ke orang tuanya masing-masing," ujar Ramli kepada wartawan, Senin, 20 Desember.
Perkelahian itu, katanya, disebabkan karena persoalan sepele. Keduanya saling melirik dan kemudian terlibat saling memaki.
Baca juga:
- Survei Charta Politika Tunjukkan Presiden, TNI dan Polri Paling Dipercaya Publik, KPK Urutan Berapa?
- Jasa Marga Berlakukan Ganjil Genap Mulai 24 Desember – 2 Januari 2022, Pengendara Jarak Jauh Wajib Rapid Test dan Vaksin Lengkap
- Kapolda Bali Tegaskan Pesta Kembang Api Dilarang, Sistem Ganjil-genap Tempat Wisata Situasional
Namun, yang paling disayangkan oleh pihak sekolah adalah, A merupakan Ketua OSIS.
"Kami sayangkan ketua OSIS yang seharusnya menjadi contoh dan dapat mengayomi rekan-rekannya, malah dia yang mencoreng sekolah," terang Ramli.
Selain A dan F, teman-temannya yang berjumlah delapan orang juga ikut dihukum.
"Yang hanya melihat dan tidak ikut memanasi kami berikan buat surat pernyataan dan bila terlibat kembali akan kami keluarkan," paparnya.
Para orang tua pun dipanggil sebelum sekolah mengambil langkah tegas. Para orang tua siswa yang hadir mendengarkan keterangan dari anak-anaknya.
"Agar orang tuanya tahu kesalahan anak-anaknya dan mengetahui alasan kami kembalikan ke orang tuanya," katanya.
Baca juga:
- Survei Charta Politika Tunjukkan Presiden, TNI dan Polri Paling Dipercaya Publik, KPK Urutan Berapa?
- Jasa Marga Berlakukan Ganjil Genap Mulai 24 Desember – 2 Januari 2022, Pengendara Jarak Jauh Wajib Rapid Test dan Vaksin Lengkap
- Kapolda Bali Tegaskan Pesta Kembang Api Dilarang, Sistem Ganjil-genap Tempat Wisata Situasional
Hal itu dilakukan, Lanjut Ramli, karena mereka tidak ingin ada stigma negatif terhadap sekolah. Sebab, mereka menanamkan kepada siswa harus bersikap baik.
"Kalau tidak kita keluarkan, anak tersebut juga akan kasihan. Dia akan tinggal kelas karena penilaian sikap sudah tidak lulus," tandas Ramli.
Terpisah, Kapolsek Kisaran Kota, Iptu Joy Ananda Sianipar saat konfirmasi mengatakan dirinya akan mengecek apakah sudah ada laporan ke polisi.
"Saya cek dulu ya," kata Iptu Joy dikonfirmasi VOI, Senin, 20 Desember.