Kemenag Berikan Kabar Bahagia untuk Korban Erupsi Semeru, Ada Bantuan Sebesar Rp1 Miliar yang Sudah Disiapkan

JAKARTA - Kementerian Agama menyerahkan bantuan sebesar Rp1 miliar untuk membantu para korban terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang dihimpun dari donasi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bantuan tersebut diserahkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersamaan dengan pembukaan rangkaian kegiatan menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) ke-76 yang berlangsung di Lapangan Kantor Kementerian Agama, Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 16 Desember.

"Dalam pembukaan rangkaian kegiatan HAB ke-76, kita juga memberikan bantuan buat saudara-saudara kita korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang," kata Menag Yaqut.

Bantuan erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, dari keluarga besar Kemenag ini akan diserahkan Ketua Tim Satgas Penanggulangan Dampak Bencana Kementerian Agama Fesal Musaad kepada Tim Satgas Bencana Pemkab Lumajang.

Berdasarkan data dari Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, korban meninggal dari erupsi Gunung Semeru berjumlah 43 orang. Sementara itu, warga luka-luka ada 104 orang, terdiri atas 32 orang luka berat dan 82 lainnya luka sedang.

"Mudah-mudahan amal jariyah bapak dan ibu sekalian bermanfaat bagi saudara-saudara kita di Lumajang sekaligus menjadi amal saleh kita semua dan menjadi catatan baik bahwa kita memberikan perhatian kepada saudara kita yang tertimpa musibah," kata Yaqut.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan layanan tanggap darurat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terlaksana.

"Selain memantau kondisi terkini dari sisi utara jembatan Gladak Perak yang rusak tersebut, pelayanan tanggap darurat yang optimal terhadap masyarakat juga menjadi perhatian utama," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Abdul mengatakan hingga saat ini jembatan Gladak Perak yang menghubungkan antara Lumajang dan Malang terputus akibat dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru.

Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga dari dan ke dua kota tersebut tersendat, khususnya di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro. Selain itu, logistik dan penanganan pengungsi sejauh ini sudah berjalan sangat baik, khususnya di Kecamatan Candipuro.

“Maka, dalam kunjungan hari ini, Kepala BNPB juga ingin memastikan bahwa pelayanan bagi masyarakat terdampak di Kecamatan Pronojiwo juga terlaksana dengan optimal,” ujar Abdul.