Pada 18-22 Desember, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Kawasan Pesisir Kaltim, Harap Waspada!

BALIKPAPAN - Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, menyampaikan bahwa kawasan pesisir di Kalimantan Timur (Kaltim) berpotensi mengalami rob sebagai imbas dari gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi dalam lima hari yakni pada 18-22 Desember 2021.

"Peringatan dini ini disampaikan agar semua pihak waspada. Peringatan ini juga telah kami sampaikan ke kabupaten/kota," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Erika Mardiyanti di Balikpapan, Antara, Rabu, 15 Desember. 

Sedangkan berdasarkan prakiraan pasang surut Balikpapan tanggal 15 Desember hingga 23 Desember, diprakirakan ketinggian pasang maksimum antara 2,6 meter hingga 2,8 meter.

Pasang maksimum diprakirakan terjadi pada 20 Desember dan 21 Desember pukul 19.00 Wita, yakni dengan ketinggian 2,8 meter. Semua pihak terutama warga yang tinggal di kawasan pesisir untuk waspada terhadap potensi rob tersebut.

Erika mengatakan, tidak hanya Provinsi Kaltim yang berpotensi rob pada 18-22 Desember tersebut, karena BMKG memberikan peringatan dini kepada 19 provinsi yang berpotensi terimbas rob.

Sebanyak 19 provinsi itu adalah Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKi Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Sulbar, Sulut, Gorontalo, Ternate, Halmahera dan Papua Barat bagian utara.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, Nurlalaila, saat dikonfirmasi mengenai adanya peringatan dini tersebut, pihaknya langsung melakukan antisipasi.

Antisipasi yang dilakukan seperti mengingatkan berbagai pihak untuk waspada, karena kawasan pesisir di Kabupaten PPU baru-baru ini juga sudah pernah terkena rob, terutama pada sejumlah kelurahan di Kecamatan Penajam.

"Kami juga telah menyampaikan peringatan dini ini ke sejumlah Whats App Grup (WAG), Facebook, dan Instagram, karena media sosial merupakan media yang sudah dimiliki oleh semua warga, sehingga penyampaian lewat medsos juga merupakan salah satu cara yang kami tempuh," ujar Nurlaila.