Menkes Budi Gunadi: Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Tahun Dilaksanakan Mulai Besok, Bakal Diresmikan Presiden Jokowi

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemberian vaksin COVID-19 kepada anak usia di bawah 12 tahun akan mulai dilaksanakan besok atau Selasa, 14 Desember.

Rencananya, kegiatan ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hanya saja, Budi tidak memerinci di mana kegiatan pemberian vaksin COVID-19 itu akan dilaksanakan.

"Vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan mulai besok dan Insyaallah, akan diresmikan oleh Bapak Presiden sendiri," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 13 Desember.

Nantinya, anak di bawah usia 12 tahun akan mendapatkan vaksin COVID-19 dari Sinovac. Vaksin jenis ini, kata Budi, sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Vaksinasi yang akan diberikan untuk anak usia 6-11 tahun yang sudah disetujui BPOM adalah Sinovac," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kemenkes RI mengalokasikan 6,4 juta dosis vaksin COVID-19 untuk anak berusia 6-11 tahun pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan vaksin Sinovac yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM aman untuk anak usia 6-11 tahun.

"Saya harap orang tua tidak khawatir karena insya Allah vaksin COVID-19 ini aman. Bahkan pada beberapa studi, efek samping vaksin ini terhadap anak jauh lebih ringan daripada terhadap orang dewasa, dengan efektivitas yang juga lebih tinggi untuk anak dibandingkan untuk orang dewasa,” kata Piprim dalam talkshow bertajuk 'Vaksin Anak, Sayangi Keluarga' dikutip Antara, Senin, 8 November.

Menurutnya, sekitar 90 persen anak-anak yang mengikuti uji klinis tidak merasakan efek samping dari vaksin COVID-19 Sinovac. Sementara sisanya hanya merasakan efek lokal seperti demam dan nyeri ringan di sekitar daerah yang disuntikkan vaksin.

"Kalau anak masih lincah, orang tua tidak perlu khawatir. Jadi perlu observasi dari orang tua, usahakan anak cukup istirahat, jangan sampai terlalu letih setelah vaksin,” kata Piprim.

Untuk anak berkebutuhan khusus, orang tua diminta melakukan pemantauan dengan lebih ketat. Observasi diperlukan karena terkadang anak tidak bisa mengungkapkan apa yang mengganggunya.

Dalam proses observasi, orang tua disarankan melakukan pengukuran suhu tubuh anak pasca vaksinasi COVID-19. Saat suhu tubuh anak sedikit di atas 37,5 derajat celsius, orang tua tidak perlu terlalu khawatir selama anak masih aktif, ceria, dan mau makan serta minum.

"Di samping itu, kita bisa bandingkan aktivitas anak dengan biasanya. Jadi anak yang biasanya aktif, lalu diam saja setelah vaksin COVID-19, ini mungkin perlu konsultasi dengan dokter anak,” ucapnya.