Kasus Penembakan di Exit Tol Bintaro, Bermula dari Investigasi Pejabat Pemprov DKI dan Seorang Perempuan
JAKARTA - Polisi menyatakan kasus penembakan di Exit Tol Bintaro bermula dari proses investigasi. Korban penembakan disebut berprofesi sebagai wartawan.
"Mereka membuntuti mobil O. Ada pun alasan melakukan pembuntutan pengakuan mereka adalah beralasan melakukan investigasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Selasa, 7 Desember.
Alasan korban membuntuti lantaran O berkendara menggunakan mobil dengan pelat nomor berkode pejabat pemerintah. Terlebih, O disebut sempat mampir ke salah satu hotel di kawasan Sentul, Jawa Barat, yang menimbulkan kecurigaan.
"Mereka melihat kendaraan yang digunakan O dengan pelat RFJ. Jadi ini adalah pejabat Pemda karena itu pelat untuk Pemda Provinsi DKI Jakarta," ungkap Zulpan.
Berdasarkan pengakuan para korban selamat, O sempat menurunkan seorang wanita. Karenanya, kecurigaan mereka semakin kuat.
"Mereka melihat saudara O menurunkan seseorang wanita dari hotel sehingga mereka mengikuti," kata Zulpan.
Selanjutnya, O yang merasa dibuntuti itu ketakutan dan menghubungi Ipda OS. Hingga akhirnya, saat berada di di Exit Tol Bintaro, aksi penembakan terjadi.
Baca juga:
Tembakan dari Ipda OS mengenai Poltak Pasaribu dan M. Aruan. "Bahwa penumpang itu ada empat orang, dua tertembak dan dua lainnya tidak," tandas Zulpan.
Aksi penembakan itu terjadi Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan, pada Jumat, 26 November, sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam kasus penembakan, Poltak Pasaribu meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati. Sementara satu korban lain, M. Aruan, selamat.