Tuai Kecamanan Internasional, Rusia Resmi Tutup 'Penjara Paus' di Teluk Srednyaya
JAKARTA - Otoritas Rusia telah membongkar dan menutup fasilitas terkenal yang dijuluki 'penjara paus' yang membuat lusinan mamalia dalam kondisi terkurung, menyebabkan kecaman internasional.
Hampir 100 paus disimpan di fasilitas rahasia di Teluk Srednyaya dekat kota timur jauh Nakhodka pada tahun 2018, sebelum dilepaskan setelah kampanye intensif oleh kelompok hak asasi hewan dan lingkungan pada tahun 2019.
Mengutip Daily Sabah 4 Desember, hewan-hewan yang seharusnya dilindungi dan dilestarikan tersebut, ditangkap untuk kemudian ditampulkan di akuarium.
Kantor kejaksaan lingkungan di Amur Basin, Timur Jauh Rusia mengumumkan pada Kamis 2 Desember, fasilitas kontroversial tersebut telah ditutup dan dibongkar seluruhnya.
"Untuk mencegah pemeliharaan ilegal hewan laut, struktur terapung dibongkar," ungkap kantor kejaksaan dalam keterangannya.
"Struktur penjara telah dipindahkan ke galangan kapal "dalam kondisi yang mengecualikan kemungkinan penggunaannya untuk tujuan yang dimaksudkan," sambung kantor tersebut.
Keputusan otoritas Rusia untuk menutup dan membongkar fasilitas tersebut disambut baik kelompok pecinta lingkungan hidup.
"Seharusnya itu dilakukan sejak lama," kata Dmitry Lisitsyn, kepala organisasi non-pemerintah Sakhalin Watch yang memimpin kampanye menentang penjara.
"Kami berupaya keras untuk menutupnya dan membebaskan paus," ungkapnya. Semua paus yang sebelumnya dikurung di 'penjara' tersebut, termasuk 77 jenis beluga, sekarang berada di alam liar.
Lebih jauh Lisitsyn menerangkan, operasi untuk membebaskan hewan-hewan tersebut 'sangat sulit' karena sebagian besar adalah bayi yang tidak beradaptasi dengan kehidupan di alam liar.
Karena itu, hewan-hewan menjalani program rehabilitasi sebelum dilepaskan ke Laut Okhotsk yang memisahkan semenanjung timur jauh Rusia dari Jepang.
Baca juga:
- Pakar Penyakit Menular Anthony Fauci: Terlalu Dini Mengatakan Varian Omicron Sebabkan Penyakit Parah
- Pakar Penyakit Afrika Selatan Sebut Penularan Varian Omicron Bisa Kalahkan Varian Delta
- CEO Moderna Stéphane Bancel Sebut Vaksin COVID-19 Kemungkinan Kurang Efektif Terhadap Varian Omicron
- Dokter Afrika Selatan Sebut Pasien Varian Omicron Miliki Gejala Sangat Ringan, Dapat Dirawat di Rumah
Lisitsyn menambahkan, penjara paus tersebut adalah satu-satunya fasilitas seperti itu yang diketahui di Rusia, kendati negara itu memiliki tempat lain yang memelihara hewan laut besar dalam kondisi 'mengerikan' untuk pertunjukan di akuarium.
Untuk diketahui, banyak dari paus yang ditahan di fasilitas di Teluk Sredyaya akan dikirim ke akuarium di China.