Pedagang Protes hingga Kirim Karangan Bunga, Walkot Semarang Bakal Atur Lapak Pasar Johar
SEMARANG - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi menyebut pihaknya akan mengatur pedagang yang berhak menempati Pasar Johar yang telah selesai dibangun dan sudah kembali difungsikan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Hendrar yang akrab disapa Hendi menanggapi masih adanya pedagang Pasar Johar yang belum bersedia menempati lapak yang sudah dibagikan karena merasa tidak puas.
"Kalau tetap tidak mau pindah silakan, yang mau masuk kan banyak," kata Hendi di Semarang dikutip Antara, Jumat, 3 Desember.
Menurut dia, Pasar Johar hasil revitalisasi tidak seluas saat sebelum terbakar beberapa waktu lalu.
Karena itu, kata Hendi, salah satu solusi untuk dapat mengakomodasi seluruh pedagang yakni dengan cara mengundi.
Sementara untuk pedagang yang belum memperoleh lapak, lanjut dia, nantinya tetap akan diakomodasi untuk menempati blok lainnya.
"Kalau tidak mau ya diberikan kepada yang mau. Sederhana saja," katanya.
Baca juga:
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fravarta Sadman mengatakan sesuai dengan peraturan daerah, jika lapak di pasar tradisional tidak ditempati dalam kurun waktu tiga bulan, maka pemerintah daerah berhak menarik kembali lapak tersebut untuk dialihkan ke pedagang yang lain.
Pada pengundian lapak Pasar Johar baru ini, kata dia, tercatat sekitar 3.800 pedagang yang sudah mengambil undian dan mendapat lapak. Namun kondisi di lapangan, kata dia, masih banyak lapak yang kosong.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang Pasar Johar, Kota Semarang, memprotes pembagian lapak di pasar yang telah selesai dibangun dan mulai digunakan tersebut karena dinilai tidak adil.
Tercatat ada sekitar 400 pedagang yang terlempar dari tempat berjualannya dulu saat Pasar Johar belum terbakar.