Bagikan:

SEMARANG - Presiden Joko Widodo meresmikan Pasar Johar Kota Semarang, Rabu 5 Januari kemarin. Presiden berharap Pasar Johar kembali bangkit seperti di masa jayanya dulu, sebagai pusat perekonomian warga maupun landmark Kota Semarang.

Presiden Jokowi tiba di Pasar Johar didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Turun dari mobil, keduanya langsung menyapa warga yang sudah menunggu sejak siang hari. Kemudian meninjau lokasi lapak konveksi, bumbu dan daging.

Presiden meminta Pasar Johar bisa dijaga kebersihan dan keamanannya. Jadi pasar tidak hanya nyaman untuk jual beli tapi juga ramai dikunjungi sebagai landmark kota.

"Saya titip jaga kebersihannya, jaga keamanannya, sehingga pasar ini betul-betul jadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak menjadi pasar yang kotor dan berbau," pinta Jokowi.

Di sisi lain, selama kunjungan, warga dan pedagang antusias dan meminta foto selfi. Bukan hanya kepada Presiden Jokowi, warga juga berteriak memanggil nama Gubernur Ganjar.

Ganjar yang awalnya hanya diam mendampingi Presiden, tiba-tiba 'dikepung' warga dan pedagang yang berada di lokasi. Mereka berteriak memanggil nama Ganjar untuk meminta selfi. Kontan, Ganjar langsung menenangkan warga. Namun, ia tetap melayani permintaan poto bersama. 

"Pak Ganjar, foto, Pak Ganjar," seru sejumlah warga.

"Yo kene foto, kene foto (Iya, sini foto, sini foto)," jawab Ganjar.

Gara-gara melayani permintaan warga yang mengepungnya, Ganjar pun ketinggalan rombongan presiden. Ia sampai meringkuk untuk mencari jalan untuk kembali menuju rombongan Presiden Jokowi yang sudah berjalan ke arah lapak kios bumbu.

Antusiasme warga yang ingin bersalaman dengan para pemimpinnya itu membuat petugas Paspamres kerepotan. Petugas pun berulang kali mengingatkan warga agar menjaga jarak dan menaati protokol kesehatan.

Tak terkecuali Ganjar yang beberapa kali mengingatkan warga agar memakai masker dengan baik. "Sudah vaksin toh, sudah vaksin berapa kali? ayo maskernya dipakai," katanya.

Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pasar Johar Utara dan Pasar Johar Tengah dibangun dengan biaya Rp146 miliar, sedangkan Pasar Johar Selatan dibangun dengan biaya Rp103 miliar. Untuk meningkatkan kapasitas tampung dagang juga dibangun Pasar Kanjengan dengan biaya Rp20,3 miliar.

Pasar Johar Utara memiliki luas bangunan 4.802 meter persegi dengan jumlah kios sebanyak 51 dan jumlah los kering sebanyak 368 los. Pasar Johar tengah memiliki luas bangunan 7.183 meter persegi dengan 102 kios, 503 los kering, dan 109 los basah.

Sementara itu, Pasar Johar Selatan memiliki luas bangunan 10.594 meter persegi dengan 126 kios, 542 los kering, dan 36 los basah. Adapun Pasar Kanjengan memiliki luas bangunan 8.460 meter persegi dengan 205 kios dan 550 los kering.