Bagikan:

SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan bahwa peristiwa kebakaran Pasar Johar Relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah tidak terkait dengan penataan yang dilakukan oleh jajarannya.

"Saya tegaskan tidak ada korelasi antara penataan Pasar Johar dengan kebakaran ini, kita sedang menunggu hasil dari polisi tentang penyebabnya misalnya beban listrik berlebih, atau unsur lain. Jadi jangan disangkutpautkan karena ini sensitif, kami tidak ingin masyarakat sengsara," katanya di Semarang dikutip Antara, Kamis, 3 Februari.

Dia menyebut jika saat ini Dinas Perdagangan Kota Semarang sedang menghitung jumlah lapak yang terbakar beserta semua kerugian materi yang diderita para pedagang.

Menurut dia, sebelum kebakaran tercatat ada 1.200 lapak pedagang, tapi itu ada yang ditempati seorang pedagang satu lapak, ada yang dua atau tiga lapak menjadi satu, serta ada yang kosong.

"Jadi kami masih menunggu Disdag untuk data pastinya, saya juga minta Disdag melakukan percepatan dan penghitungannya," ujarnya.

Hendi, sapaan Wali Kota Semarang menyebut tidak ada korban jiwa dan hanya kerugian materi saja pada kebakaran Pasar Johar Relokasi.

Kendati demikian, dirinya dalam waktu dekat akan melakukan tinjauan langsung kepada para pedagang yang menjadi korban kebakaran.

"Saya akan segera menemui korban dan menanyakan apa yang mereka inginkan, nanti kita serap dan apa saja yang mereka butuhkan untuk bisa cepat jualan lagi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Nurkholis mengatakan hingga Kamis, 3 Februari pagi tercatat 163 pedagang yang terdampak akibat kebakaran yang terjadi dan data ini diperkirakan masih akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan oleh pihaknya.

Terkait dengan tempat relokasi para pedagang yang menjadi korban kebakaran Padar Johar Relokasi, Nurkholis mengatakan jika saat ini tengah melakukan pengukuran di Pasar Kanjengan sehingga bisa diketahui berapa banyak jumlah pedagang yang bisa tertampung di sana.

"Kami menghitung untuk pedagang yang aktif saja untuk yang kemudian dilakukan relokasi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Pasar Johar Relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah pada Rabu, 2 Februari malam.

Api terlihat pertama berkobar di Blok F sekitar pukul 18.30 WIB dan dengan cepat menjalar sehingga membakar puluhan kios dan lapak mulai Blok F1 hingga F9.

Kebakaran akhirnya dapat dipadamkan petugas damkar bersama sukarelawan dan para pedagang sekitar pukul 23.00 WIB.